"Pelaku memang memiliki kelainan seksual, masuk di suatu aplikasi bersama dengan korban, kemudian pada saat itu pelaku diminta untuk memijat di kamar apartemen korban," jelas Yusri.
Setelah pelaku datang ke apartemen korban, terungkaplah fakta yang mengejutkan.
Ternyata korban sedang isolasi mandiri (isoman) karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Pelaku yang kesal karena korban tak jujur sedari awal pun langsung menolak untuk memijat.
Meski begitu, pelaku tetap meminta bayaran Rp 300 ribu seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Dari situ, keduanya pun terlibat perkelahian karena korban menolak membayar.
AS lalu mencekik korban hingga meninggal dunia.
Source | : | tribunnews,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar