GridPop.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa rumah sakit di Jakarta sudah hampir kolaps.
"Sekarang pun warga banyak yang tidak mendapat tempat (perawatan), menunggu, mengantre di ICU, kita menyaksikan peta tantangan ini nyata," kata Gubernur DKI Jakarta Anies 2 Juli 2021.
Dia menyebut ketersediaan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta sudah hampir kolaps dengan tingkat keterisian tempat isolasi dan ICU di atas 90 persen.
Keadaan itu tidak berubah setelah dua pekan pernyataan orang nomor satu di Jakarta itu berlalu.
Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan kolapsnya fasilitas kesehatan terekam dalam jejak digital kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang diunggah Pemprov DKI Jakarta.
Melansir dari Kompas.com diketahui sejak Juni angka BOR mengkhawatirkan, tepat pada 6 Juni 2021, Pemprov DKI Jakarta tercatat menyediakan 1.059 tempat tidur ICU dan 6.577 tempat tidur isolasi di 106 rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis.
Saat itu tingkat keterisian tempat tidur isolasi berada di 45 persen, sedangkan ICU hanya di angka 47 persen.
Angka ini disebut aman, karena tingkat ketersediaan tempat tidur masih di atas 50 persen.
Seminggu kemudian, tingkat keterisian melonjak di atas 50 persen. Tempat tidur isolasi yang sebelumnya terisi 45 persen naik ke angka 75 persen.
Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah mulai menambah kapasitas dari 6.577 menjadi 7.231 tempat tidur.
Begitu juga tempat tidur ICU sepekan sebelumnya terisi 47 persen naik ke angka 65 persen.
Meskipun ICU juga mengalami penambahan tempat tidur walau tak semasif tempat tidur isolasi.
ICU yang semula berkapasitas 1.059 tempat tidur ditambah menjadi 1.086 tempat tidur.
Sepekan berjalan, pada 20 Juni 2021 alarm krisis fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 mulai berbunyi.
Tempat tidur isolasi sudah terisi 90 persen, sedangkan ICU terisi 81 persen.
Rumah sakit tempat perawatan pasien Covid-19 ditambah dari 106 menjadi 140 rumah sakit. Tempat isolasi ditambah dari 7.231 tempat tidur menjadi 9.028.
Tempat tidur ICU juga terus ditambah dari 1.086 menjadi 1.189. Setelah sepekan, bukan semakin baik keadaan justru semakin memburuk.
Meski tempat tidur isolasi dan ICU angkanya terus bertambah, namun persentase tingkat keterisian justru meningkat.
Tempat tidur isolasi bertambah dari 9.028 menjadi 10.355, akan tetapi tingkat keterisian tempat tidur naik ke angka 93 persen.
Begitu juga tempat tidur ICU yang sebelumnya hanya disediakan 1.189 ditambah menjadi 1.260, namun tingkat keterisian bertambah dari 81 persen menjadi 87 persen.
Penambahan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 dengan tingkat keterisian terus saling kejar.
Melansir dari Tribunnews di tengah badai Covid-19 yang tengah melanda, Pemprov DKI berencana membuat rumah sakit darurat baru.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait terus menipisnya kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota.
"Terkait penuhnya rumah sakit dan ruang ICU tentu kami upayakan peningkatan dengan membuat rumah sakit baru," ucapnya, Rabu (14/7/2021).
Menurut rencana, rumah sakit darurat baru itu nantinya bakal dibuat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Setidaknya ada 1.000 tempat tidur yang bakal disiapkan Pemprov DKI di lokasi baru tersebut.
"Dengan adanya lonjakan ini kami upayakan semuanya dapat ditampung di rumah sakit ya, JIExpo juga termasuk yang akan disiapkan," ujarnya.
Saking membludaknya pasien Covid-19, Pemprov DKI mendirikan tenda darurat di sejumlah rumah sakit rujukan.
Pasalnya, ruang ICU di beberapa rumah sakit itu sudah penuh dan tak sanggup lagi menampung pasien yang terus berdatangan.
"Kami upayakan meningkatkan (kapasitas) rumah sakit, dirikan tenda, kemudian juga kami upayakan Wisma Atlet akan dijadikan rumah sakit darurat khusus pasien sedang dan berat," tuturnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar