GridPop.ID - Ditemukan seorang siswa tingkat 1 (13 tahun) di River Valley High School (RVHS) Singapura tewas mengenaskan di toilet sekolah.
Hal tersebut di sampaikan oleh kepolisian, pihaknya menemukan seorang anak berusia 13 tahun terbaring tak bergerak dengan banyak luka di sekujur tubuhnya.
Remaja itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian tepatnya di toilet sekolah oleh paramedis Angkatan Pertahanan Sipil Singapura.
Pelaku pembunuhan di sekolah Singapura itu dilaporkan adalah seorang remaja (16 tahun) sesama siswa RVHS, yang telah ditangkap dengan barang bukti kapak.
Mengutip Kompas.com dari The Straits Times (ST) orang tua murid, Huang, mengaku langsung bergegas ke sekolah setelah menerima pesan dari putrinya (Tingkat 1), bahwa ada seseorang yang diduga memegang kapak di sekolah.
Pria (43 tahun) yang bekerja di industri TI itu juga menunjukkan pesan teks yang dia terima dari putrinya pada pukul 11.50 waktu setempat, dan video siswa berlarian di halaman sekolah.
Anaknya mengirim pesan lain kepadanya sekitar lima menit kemudian, dan mengatakan situasinya terkendali.
Meski begitu, Huang tetap pergi dari rumahnya di Pasir Ris ke sekolah yang terletak di Boon Lay Avenue.
Ketika kantor berita ST tiba di sekolah sekitar pukul 1 siang, sebuah mobil van investigasi TKP, ambulans, dan setidaknya empat kendaraan polisi sudah berada di sana.
Staf sekolah mengatakan seharusnya ada istirahat makan siang pada jam 1 siang.
Tetapi para siswa diminta untuk tetap berada di ruang kelas mereka. Tidak ada penjelasan yang diberikan.
Gerbang belakang juga ditutup, tetapi beberapa siswa yang perlu meninggalkan sekolah diizinkan pergi setelah jam 2 siang.
Sementara itu, siswa lainnya dikumpulkan di aula sekolah dan diberi pengarahan oleh staf sekolah.
Baru sekitar pukul 3 sore, siswa lainnya diperbolehkan meninggalkan kompleks sekolah. Beberapa orang tua sudah berada di sekolah menunggu untuk menjemput anak-anak mereka.
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) tiba di tempat kejadian sekitar pukul 15.30 dengan tim ilmu forensik.
Seorang ibu, yang hanya ingin dikenal sebagai Chin, mengatakan menerima telepon dari putrinya, yang duduk di kelas 3 SMP, sekitar tengah hari.
Wanita berusia 40 tahun, yang tiba di sekolah pada pukul 4 sore, mengatakan putrinya menangis saat menelepon.
Ketika itu putrinya tampaknya masih belum paham tentang ancaman apa yang terjadi. Tapi kepada ibunya dia mengatakan harus dipindahkan ke ruang kelas lain, ke tempat yang aman dengan para guru di sekitarnya.
Ibunya kemudian diberitahu bahwa dia akan dibebaskan oleh sekolah sekitar pukul 4 sore. Tim ST melihat para siswa diantar keluar sekitar pukul 4 sore.
Tapi sekolah telah menyarankan orang tua, siswa, dan staf, untuk tidak berbicara kepada media.
Menteri Pendidikan Chan Chun Sing merilis pernyataan pada pukul 16.25, mengatakan kementeriannya bekerja sama dengan Kepolisian Singapura dalam penyelidikan.
“Kami semua terkejut menerima berita tentang insiden tragis di River Valley High School (RVHS) pagi ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa keselamatan dan kesejahteraan siswa dan staf sangat penting.
Melansir dari HaiOnline.com, remaja berusia 16 tahun itu akan didakwa pasal pembunuhan di pengadilan pada Selasa (20/7/2021).
Namun, polisi berniat mendapatkan surat perintah pengadilan untuk menahannya terlebih dahulu untuk memeriksa kejiwaan si pelaku terduga.
“Polisi akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan fakta-fakta lengkap akan digelar di pengadilan. Sambil menunggu proses pengadilan, polisi mendesak anggota masyarakat untuk menahan diri berspekulasi mengenai kasus ini demi menghormati keluarga korban,” demikian bunyi pernyataan polisi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,HAI-ONLINE.COM |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar