GridPop.ID - Pada Selasa (20/7/21) kamarin, Umat Muslim di seluruh dunia baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha 2021.
Hari Raya Idul Adha juga begitu identik dengan hewan kurban.
Setelah disembelih, daging kurban akan dibagikan kembali kepada orang-orang di sekitar.
Dilansir dari laman kompas.com, Ketua Majelis Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menyebutkan, ada tiga kelompok yang berhak mendapatkan daging kurban.
"Orang yang berkurban dan keluarganya, kerabat teman dan tetangga sekitar, serta orang fakir dan miskin," ujar Niam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) malam.
Berikut uraiannya sebagaimana dilansir dari laman baznas.go.id:
1. Shohibul kurban
Orang yang berkurban atau disebut shohibul kurban berhak mendapatkan 1 per 3 daging kurban.
Perlu diingat, orang yang berkurban tidak boleh menjual kurban bagiannya, baik dalam bentuk daging, bulu, maupun kulit.
2. Tetangga sekitar, teman, dan kerabat
Daging kurban boleh dibagikan kepada kerabat, teman, dan tetangga sekitar meski mereka berkecukupan.
Banyaknya daging kurban yang diberikan adalah sepertiga bagian.
3. Fakir miskin
Fakir miskin juga berhak mendapatkan daging dari hewan kurban.
Salah satu tujuan dari berkurban adalah saling berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Fakir miskin mendapatkan jatah 1 per 3, dan shohibul kurban juga dapat menambahkan jatah hewan kurban untuk fakir miskin dari bagian kurbannya.
Proses bagi-bagi daging kurban ini juga dilakukan di daerah ini.
Melansir dari laman wartakotalive.com, ribuan masyarakat menerima daging kurban dari Masjid Al-I’tishom di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2021).
Pantauan Wartakotalive.com pukul 15.00 WIB, Mereka mengantre di depan masjid untuk mendapat daging kurban di mana masjid tersebut menyembelih tujuh sapi dan 12 kambing.
Terlihat masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara tertib, yakni memakai masker ganda dan menjaga jarak.
Holan (58), pria yang tinggal di Pangeran Antasari, menjadi satu di antara masyarakat yang ikut mengantre.
Lima menit mengantre, Holan akhirnya mendapat satu kantong berwarna putih yang isinya adalah daging sapi.
Raut bahagia tampak jelas dari setengah wajah Holan yang tertutup masker warna hitam itu usai menerima daging kurban.
“Pihak masjid kasih kupon ke rumah, lalu saya datang ke sini, alhamdulillah bersyukur dapat daging sapi,” ujar Holan kepada Wartakotalive.com.
Lebih lanjut, Holan mengatakan daging sapi tersebut akan diolah jadi sate atau sop untuk orang rumah.
“Mau dibuat sop untuk orang rumah. Sebelumnya tahun lalu saya dapat daging kurban juga dari masjid ini,” ucapnya.
Masjid Al-I’tishom menyalurkan daging kurban kepada warga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Panitia pemotongan hewan kurban Zainudin (49) mengatakan sebanyak 1.650 kantong daging kurban diberikan kepada masyarakat.
Ia menambahkan, walau mengadakan pemotongan hewan kurban di masa PPKM Darurat, pihaknya tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus penularan Covid-19.
“Alhamdulillah, total ada 7 sapi dan 12 kambing di sini. Sehingga kami salurkan sebanyak 1.650 daging kepada masyarakat,” ujarnya kepada Wartakotalive.com.
“Walaupun kami melaksanakan pemotongan hewan kurban di masa pandemi seperti ini, kami tetap mematuhi protokol kesehatan sejak awal pemotongan hewan sampai selesai,” lanjutnya.
Pemotongan hewan kurban dilakukan secara tertutup, yakni memberi penutup kain berwarna hijau di teras masjid guna mengurangi potensi terjadinya kerumunan.
Pembagian daging kurban dimulai dari pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB di mana dua hari sebelumnya panitia Masjid Al-I’tishom membagikan kupon kepada masyarakat.
Zainudin menuturkan, saat kupon diberikan kepada masyarakat, pihaknya sudah mengimbau agar warga untuk mematuhi protokol kesehatan dengan cara tidak berkerumun.
“Dua hari sebelumnya, kami membagikan kupon kepada masyarakat dan mengimbau untuk tidak berkerumun saat mengambil daging kurban di masjid,” kata Zainudin.
Pantauan Wartakotalive.com pada pukul 14.30 WIB, masyarakat sudah banyak yang menunggu di depan masjid dengan menjaga jarak satu sama lain.
Panitia juga menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak, terlihat petugas kepolisian berjaga di dalam masjid.
Total panitia pemotongan hewan kurban ada 37 orang, dengan rincian 17 orang dari eksternal yang ahli dalam pemotongan hewan kurban dan 20 orang dari pengurus masjid. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Wartakota |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar