GridPop.ID - Satu keluarga di India harus diselamatkan setelah mengurung diri di rumah lebih dari setahun, karena mereka takut terpapar Covid-19.
Polisi mendatangi lokasi keluarga itu berdiam di Desa Kadali, Negara Bagian Andhra Pradesh, pada Rabu (21/7/2021).
Saat ditemukan, polisi menerangkan kondisi mereka sangat mengenaskan dan hampir meninggal karena mengurung diri selama 15 bulan.
Melansir dari Kompas.com, Kepala desa Choppala Gurunath mengungkapkan, keluarga itu memutuskan tinggal di rumah setelah salah satu tetangga mereka meninggal terpapar Covid-19.
Kepada kantor berita India ANI, Gurunath menuturkan Keluarga Chuttugalla Benny, berisi istri dan dua anaknya sudah lama tinggal di sana.
"Mereka begitu takut terhadap virus corona. Jadi mereka mengunci diri selama lebih dari setahun, tepatnya 15 bulan," ucap Gurunath.
Setiap petugas dari Asosiasi Kesehatan dan Sosial Tingkat Lanjut (ASHA) mendatangi rumah Benny, mereka tak menemukan jawabannya.
Hingga baru-baru ini, kerabat Benny memberi tahu Gurunath bahwa kondisi mereka sangat buruk karena tidak keluar rumah.
Dilansir Sky News Kamis (22/7/2021), mereka yang mengurung diri diidentifikasi sebagai Ruthamma (50), Kanthamani (32), dan Rani (30).
Gurunath mengatakan, kondisi mereka diketahui setelah seorang petugas hendak meminta cap jempoi, karena keluarga itu masuk bantuan pemerintah.
Petugas itu ditolak dengan alasan, jika mereka sampai keluar rumah mereka akan mati karena terpapar virus corona.
Dia melanjutkan saat mendengar informasi dari kerabat Benny, Gurunath segera menghubungi polisi yang bergegas menyelamatkan mereka.
"Sub Inspektur Rajole Krishnamachari dan timnya datang, dan melihat kondisi mereka begitu mengenaskan," papar Gurunath.
Dia menjabarkan rambut ketiga perempuan tersebut tumbuh tanpa dipotong, dan tidak mandi selama berhari-hari.
Mereka segera dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Gurunath berujar Ruthamma dan anak-anaknya bisa tewas jika mereka terlambat 2-3 hari.
Selama mengurung diri itu, Ruthamma dan dua putrinya disebut tinggal di tenda kecil. Bahkan mereka buang air besar di kemah tersebut.
Akibat terjangan gelombang kedua Covid-19 pada April hingga Mei, India melaporkan 31,26 juta kasus dan 418.987 korban meninggal.
Meski begitu, pakar menyatakan angka sebenarnya, baik infeksi maupun korban meninggal, jauh lebih tinggi dari data pemerintah.
Melansir dari Tribunnews, India kini menghadapi ancaman kasus jamur hitam, penyakit baru yang mematikan.
Setidaknya dalam dua bulan terakhir, Kementerian Kesehata India mencatat ada sekitar 45.000 kasus jamur hitam di negara tersebut dalam laporannya Selasa (20/7/2021) lalu.
Penyakit jamur hitam ini melonjak naik di India, setelah adanya kasus virus Covid-19.
Menteri Kesehatan Junior India Bharati Pravin Pawar mengatakan kepada parlemen terdapat lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur hitam.
Jamur hitam ini memiliki nama ilmiah mucormycosis, ini merupakan penyakit yang sangat agresif.
Sebelumnya, infeksi penyakit ini sangat jarang tetapi kasusnya membengkak selama pandemi virus Covid-19.
Dikabarkan, jamur hitam biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.
Penyakit yang terbilang sangat agresif ini, membuat ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung, dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar