Namun, setelah 32 minggu kehamilan yang sulit, wanita itu dapat menangis bahagia, karena bayi mungilnya lahir.
Ini benar-benar merupakan sebuah perjalanan penuh keajaiban bayi wanita itu dan bayi perempuan yang dilahirkannya, mungkin inilah alasan mengapa anaknya dinamai Miracle (keajaiban).
Wanita ini memberitahu, setelah mengetahui penyakitnya, suaminya tidak mempedulikannya, bahkan dia membawa putri mereka ke rumah ibunya dan hidup seolah-olah dia sudah meninggal.
Karena penyakitnya itu, wanita ini dia tidak dapat berbicara, hanya menatap tanpa harapan ke udara dan harus bernafas dengan botol oksigen, tetapi cintanya pada putri kedua abadi.
Dia tidak takut meninggal dunia, hanya selalu ingin melihat wajah bayi yang dikandungnya.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar