"Untuk menandai Hari Persahabatan Internasional, PBB mendorong pemerintah, organisasi internasional dan kelompok masyarakat sipil untuk mengadakan acara, kegiatan dan inisiatif yang berkontribusi pada upaya masyarakat internasional untuk mempromosikan dialog antar peradaban, solidaritas, saling pengertian dan rekonsiliasi," dikutip dari un.org pada Jumat (30/7/2021).
Lebih luasnya, Hari Persahabatan Internasional merupakan inisiatif yang dibuat oleh UNESCO untuk mendefinisikan budaya damai sebagai seperangkat nilai, sikap dan perilaku.
Sikap yang dimaksud adalah tindakan yang menolak kekerasan dan berusaha untuk mencegah konflik dengan mengatasi akar penyebabnya dengan tujuan untuk memecahkan masalah. Kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1997.
Para inisiator Hari Persahatan Internasional itu melihat dunia saat ini menghadapi banyak tantangan, krisis, dan kekuatan perpecahan — seperti kemiskinan, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia — yang dapat merusak perdamaian, keamanan, pembangunan, dan harmoni sosial di antara masyarakat dunia.
Untuk menghadapi krisis dan tantangan tersebut, akar permasalahannya harus diatasi dengan mempromosikan dan mempertahankan semangat solidaritas manusia yang memiliki banyak bentuk.
"Yang paling sederhana adalah persahabatan," tambahnya.
Dengan mengumpulkan ikatan persahabatan dan mengembangkan ikatan kepercayaan yang kuat, masyarakat internasional dapat berkontribusi pada perubahan mendasar yang sangat dibutuhkan untuk mencapai stabilitas yang langgeng.
Source | : | tribunnews,KompasTV |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar