GridPop.ID - Usai sabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, untuk kali pertama akhirnya Apriyani Rahayu dipertemukan dengan sang ayah tercinta.
Kedatangan sang ayah sontak buat Apriyani Rahayu menangis haru saat melihat ayahnya, Amiruddin Pora berada di depannya.
Bahkan saking terharunya, rekan Greysia Polii ini sampai bersujud dan cium kaki sang ayah tercinta.
Tangis Apriyani Rahayu pun makin pecah saat melihat sang ayah datang membawa kado spesial untuknya.
Siapa sangka, isi kado Amiruddin untuk putri tercinta malah membuat rekan Greysia Polii dan para fans ini ikut menangis haru.
Momen haru pertemuan Apriyani dengan sang ayah ini terekam dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (12/8/2021).
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, awalnya sang pembawa acara, Rosiana Silalahi, mempersilahkan Apriyani untuk berbincang dengan sang ayah lewat sambungan telepon.
Wajah Apriyani pun berbinar saat tahu sang ayah sudah mendapatkan vaksin.
Rekan Greysia Polii ini pun protes lantaran sang ayah tak memberi tahu dirinya soal vaksin tersebut.
"Sudah vaksin kah? kapan? kenapa tidak kabari? kan bisa telpon, Tapi aman? tidak sakit toh Syukur mi, Alhamdulillah," Ujar Apriyani.
Saat disinggung soal rindu sang ayah, Apri tampak pilu.
Atlet asal Konawe ini mengaku benar-benar merindukan sang ayah tercinta.
Apriyani mengaku dirinya baru bisa pulang ke kampung halaman jika urusannya di Jakarta sudah selesai.
Untuk itu, rekan Greysia Polii ini masih harus menahan rindunya pada sang ayah.
Namun tak disangka, di saat itulah sang ayah tiba-tiba muncul di studio.
Melihat kehadiran sang ayah, Apriyani tampak bingung sekaligus terkejut.
"Papa di sini?" tanya Apri yang masih syok.
Tak kuasa menahan rindu dan harunya, Apriyani pun langsung menangis.
Bahkan ia sampai sujud dan mencium kaki ayahnya tersebut.
Melihat Apri menangis, sang ayah pun mencoba menenangkan.
"Sudah, sudah," ucap Amiruddin penuh haru.
Sontak perlakuan Greysia pada ayah dari rekannya tersebut menuai pujian dari warganet.
Datang jauh-jauh ke Jakarta, ternyata ayah Apriyani tak datang dengan tangan hampa.
Amiruddin rupanya membawa kado untuk putri tercintanya.
"Ini kado ulang tahun kamu," ucap Amiruddin.
Ia tampak membawa kardus besar berisi raket kayu yang dipakai Apriyani berlatih bulu tangkis sewaktu kecil.
Sontak melihat kadonya tersebut tangis Apri makin pilu.
Tak hanya itu, penonton yang tergabung dalam zoom vitual juga ikut menangis melihat momen haru tersebut.
Dilansir dari Kompas.TV, Apriyani kecil sempat berlatih dengan menggunakan raket kayu.
Perempuan asal Konawe, Sulawesi Tenggara itu mengawali karier bulu tangkisnya bukan dengan menggunakan raket yang biasa dipakai, tapi raket yang berbahan kayu.
Pada saat itu, sang ayah, Ameruddin, mencoba membuat raket berbahan kayu untuk dimainkan Apriyani bersama tetangganya.
Raket yang berbentuk kotak itu lantas terus dipakai Apriyani hingga Ameruddin mencoba membeli raket baru yang biasa dijual di pinggir jalan.
Ameruddin sadar bahwa anaknya ternyata memiliki bakat dan ketertarikan di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis.
“Ya dulu kalau main pakai ini, dulu koknya juga jelek tidak dari bulu angsa. Memang sejak dulu dia suka olahraga termasuk bola dan sepak takraw. Tapi memang sejak bermain raket kayu saya tau bakatnya di sini (bulutangkis),” ujar Ameruddin dalam program "Rosi: Spesial Kado Emas Olimpiade dari Greysia Polii dan Apriyani Rahayu", Kamis (12/8) malam.
Pengakuan Ameruddin cukup mengagetkan, bahwasannya masa kecil Apriyani sangat aktif secara fisik.
Ameruddin bukan khawatir bila Apriyani akan terjadi apa-apa, justru sebaliknya, keisengan dan jahilnya putri bungsunya yang lebih dikhawatirkan sang ayah.
Ameruddin tahu satu-satunya jalan untuk menyalurkan energi putrinya adalah dengan olah raga.
Sejak saat itulah, Apriyani mendapatkan dukungan penuh dari Ameruddin. Bahkan sampai diantarkan ke Makassar untuk mengikuti suatu kompetisi.
Walau sebenarnya pada turnamen itu Apriyani tidak bermain, dia tetap merasa senang.
“Jadi, dulu masih kecil dan belum ada fasilitas apa pun, dibikin raket kayu sama Papa. Itu juga cuma iseng-iseng aja karena hobi main. Itu juga cuma main-main saja sama tetangga sebelah,” imbuh Apriyani.
Tidak hanya itu kisah Apri saat masuk Pelatnas Bulutangkis juga tidak kalah mengharukan. Saat menuju Jakarta ia hanya bermodalkan uang Rp 200 ribu dan raket.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas. TV,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar