GridPop.ID - Ungkapan Cinta tak ada logika memang benar adanya.
Pasalnya sebuah perasaan cinta mampu membuat seorang raja rela melakukan apapun demi wanita yang dicintainya yang justru datang bukan dari kalangan bangsawan.
Kisah bak Romeo dan Juliet ini terjadi di dunia nyata dialami oleh seorang raja bernama Don Pedro alias Peter I dari Portugal.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan Raja Don Pedro jatuh cinta pada seorang wanita bernama Ines Piras de Castro.
Dilansir dari laman Intisari Online, Ines De Castro adalah seorang wanita Kastilia abad ke-14.
Ines merupakan putri Pedro Fernandes de Castro, cucu tidak sah Raja Sancho IV dari Kastilia.
Ia adalah sosok wanita muda yang sangat elegan dan cantik. Kulitnya begitu putih dan matanya biru cerah.
Saat itu, Spanyol dan Portugal sering berselisih dan banyak perselisihan diselesaikan dengan cara menikah dengan aristokrasi satu sama lain.
Inezs pergi ke Portugal sekitar tahun 1340 bersama sepupunya Constanza. Tak lama kemudian, Constanza menikah dengan putra tertua Raja Afonso IV yang bernama Pedro.
Pedro muda tidak mencintai Constanza meskipun dia menikah dengannya, jutru jatuh cinta pada Ines.
Saat Pedro mengklaim dirinya dan Ines sudah menikah, Raja Afonso menganggapnya tidak sah. Pasalnya Pedro telah menikah dengan Costanza.
Sayangnya hubungan mereka ditentang oleh ayah Raja Don Pedro, yakni Raja Afonso IV yang dikenal sebagai seorang penguasa yang kuat.
Berulang kali Raja Afonso ingin mengakhiri hubungan putranya dengan Ines.
Mulai dari mengurung Ines di Biara, hingga ia nekat menyuruh tiga anak buahnya untuk membunuh Ines pada Januari 1335. Inez pun meninggal tapi tidak bagi Pedro.
Dua tahun kemudian, Rafonso meninggal dunia sehingga kedudukkannya diambil alih oleh Pedro.
Menjadi raja, Pedro pun mentitahkan untuk menangkap pembunuh Ines dan menghabisi mereka dengan cara yang keji, yakni mancabut jantung mereka dari depan dan belakang.
Di Portugal ada perayaan khusus bagi mereka yang menganggap keturunan dari pembunuh ketiga dengan yang merayakan pelariannya dengan piknik setiap bulan Juni.
Legenda yang beredar menyebutkan jika Pedro memerintahkan kuburan Ines digali dan mendadani jasad Ines bak seorang ratu. Bahkan jasad Ines pun dipakaikan mahkota.
Pedro bahkan memaksa para bangsawwan, pendeta dan para petani membungkuk di depan ratu yang sudah mati dan mencium tangannya.
Semuanya itu ia lakukan demi cinta.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar