Karena itulah, sang ayah membuatkan Apriyani raket kayu yang sesuai dengan ukuran tubuhnya dan lingkungan berpasir.
“Lalu saya bikinkan sesuai tubuhnya, ada raket dari ibunya belum bisa (digunakan untuk bermain) karena banyak pasir,” ungkap Amiruddin Pora.
Amiruddin juga menjelaskan bahwa jika dipaksakan bermain dengan raket biasa, raket tersebut akan mudah putus.
“Sedikit bermain (di lingkungan berpasir tersebut) maka akan mudah putus (senar raketnya),” papar ayah Apriyani Rahayu ini.
Selain itu shuttlecock yang digunakan Apriyani kecil untuk bermain bulu tangkis juga terbilang unik lo.
Menurut sang ayah, shuttlecock yang digunakan merupakan buatan tangan sendiri yang juga terbuat dari bulu ayam.
Perjuangan sang ayah untuk Apriyani Rahayu
Selain melepas rindu dengan sang anak, Amiruddin Pora juga membagikan kisah bagaimana Apriyani kecil berusaha meraih mimpinya sebagai atlet bulu tangkis.
“Dia itu kan fisiknya memang seperti laki-laki. Pokoknya mau main bola, siapkan sama mamanya. Mau (bermain) takraw dibelikan takraw. Nah terakhir ya bulu tangkis. Dan dia senang,” kata sang ayah pada Rosi.
Menurut sang ayah selain sepak bola, takraw dan bulu tangkis, Apriyani kecil juga menyukai seni bela diri taekwondo lo!
Apriyani menyukai taekwondo karena melihat kakak-kakaknya yang saat itu juga berlatih seni bela diri itu.
Source | : | parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar