GridPop.ID - Demi mengurangi laju penyebaran virus Covid-19, pemerintah terus mengebut vaksinasi pada seluruh lapisan masyarakat.
Dilansir oleh kompas.com dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Health Care University of Missouri, salah satu manfaat vaksin adalah menciptakan herd immunity.
Pemberian vaksin Covid-19 bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan virus corona.
Benar bahwa seseorang yang telah divaksinasi masih mungkin terinfeksi Covid-19, namun kemungkinan itu terus menurun seiring banyaknya jumlah orang dalam suatu kelompok yang divaksinasi hingga menciptakan herd immunity.
Dengan demikian, memperoleh vaksin Covid-19 tidak hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga melindungi orang-orang di sekitar.
Baru-baru ini, vaksin moderna sudah mulai disuntikkan ke masyarakat umum.
Dilansir dari laman tribunnewsbogor.com, juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Moderna dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.
Mengenai penyimpanannya, Kemenkes mengarahkan agar vaksin Moderna disimpan dalam mesin pendingin pada suhu minus 25 derajat celcius sampai dengan minus 15 derajat celcius di fasilitas dinas kesehatan.
Sedangkan pada fasilitas pelayanan kesehatan, kata Nadia, vaksin Moderna dapat disimpan pada "vaccine refrigerator" suhu 2 hingga 8 derajat celcius.
Efikasi atau kemanjurannya 94,1 persen
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.
Sementara, untuk kelompok usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun mencapai 86,4 persen.
Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menunjukkan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.
Efek samping
Tak jauh berbeda dengan vaksin Covid-19 lainnya, vaksin Moderna juga memiliki efek samping untuk penerimanya.
Munculnya efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung dapat ditoleransi dengan status tingkat keparahan satu dan dua.
Kejadian efek samping yang paling sering dirasakan, antara lain:
• Nyeri
• Kelelahan
• Nyeri di tempat suntikan
• Nyeri otot
• Nyeri sendi
• Pusing.
Adapun keluhan-keluhan ini biasanya dirasakan setelah seseorang menerima dosis kedua vaksin.
Keluhan efek samping ini sama untuk usia dewasa di bawah 65 tahun dan di atas 65 tahun.
"Data imunogenitas yang merupakan tingkatan titer antibodi dan netralisasi menunjukkan bahwa memang untuk kelompok usia lansia lebih rendah dibandingkan usia dewasa," jelas Penny.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Maia Estianty Tetiba Ngaku Siap Jadi Janda Lagi, Ada Apa?
Penjelasan Komnas KIPI
KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi bisa terjadi setelah vaksinasi Covid-19. Gejalanya bisa bermacam-macam pada tiap orang.
Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, menjelaskan vaksin Moderna memang mempunyai efek samping, seperti juga vaksin lainnya.
Namun pihaknya menegaskan, efek samping itu bisa bervariasi pada tiap orang. Oleh karena itu efek samping seperti yang diceritakan di Twit viral tersebut bisa saja berbeda dengan yang dirasakan orang lain.
KIPI ringan dan singkat
Sementara efek vaksin Moderna yang dirasakan Hinky ketika disuntik vaksin Moderna mulai dari nyeri hingga tidur tidak nyaman.
Dia memaparkan pengalamannya divaksin Moderna pada hari pertama yang dirasakan nyeri di tempat suntikan.
Kemudian hari kedua juga sempat mengalami kesulitan tidur.
Namun pada hari ketiga dan keempat, keluhan menurun dan berangsur-angsur menghilang.
"Jadi pengalaman tiap subyek berbeda, namun KIPI sebagian besar bersifat ringan dan singkat, serta menghilang tanpa atau dengan pengobatan," ungkap Hinky pada Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Lalu efek samping terbanyak yaitu nyeri di tempat suntikan.
"Terbanyak nyeri di tempat suntikan. (Efek samping) lainnya, seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi," tutur Hinky.
Menurut Hinky hal penting yang harus disiapkan sebelum vaksin antara lain kondisi badan harus sehat, tidak kelelahan, tidak stres, dan semacamnya.
"Ya, faktor biopsikosiosial juga harus disiapkan," kata Hinky.
Sementara itu untuk makanan yang dikonsumsi, menurutnya tidak ada pantangan apapun, jadi masyarakat bisa makan seperti biasa sebelum vaksinasi Covid-19.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewbogor.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar