Dirinya sudah menabung selama 7 bulan untuk membeli motor bekas dan baru terkumpul uang Rp 700 ribu.
“Emang pengen motor bekas sudah menabung, Alhamdulillah ini malah ada yang kasih. Sudah menabung tapi uang terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Belum kumpul uangnya malah sudah laku,” katanya.
Motor tersebut rencananya ia gunakan untuk mengantar anak jika sekolah tatap muka kembali diberlakukan di Yogyakarta.
Ibu dengan enam orang anak ini sudah bekerja di depo sampah jalan Brigjen Katamso sejak dua tahun lalu.
Suhartini bercerita jika tengah ramai dia bisa mengantongi Rp 200 ribu dalam dua hari. Namun jika kondisi sepi dia hanya bisa mengantongi Rp 100 ribu dalam dua hari.
Melansir Tribun Jogja, saat berkunjung ke bangunan sederhana dengan luas sekitar 2x3 meter itu, ada empat anak kecil yang sedang bermain-main di dalamnya.
Mereka adalah anak-anak Sartini yang sengaja ditinggal di dalam gubuk tersebut ketika ia sudah memulai aktivitasnya di depo sampah.
"Itu anak-anak saya. Yang masih sekolah 2, yang balita 2 dan yang lain sudah gede. Saya anaknya enam," terang dia.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar