GridPop.ID - Suhartini, seorang pemulung asal Yogyakarta yang mendapat rezeki tak terduga dari orang yang tak dikenalnya.
Kejadian tersebut berlangsung saat Suhartini sedang memilah sampah di depo sampah di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.
Lalu ia tiba-tiba didatangi seseorang yang memberikan sebuah motor matic baru dari orang yang ngaku 'Utusan Tuhan'
Kemudian, kisah itu viral di media sosial Twitter diunggah oleh akun @narkosun.
“Alhamdulillah masih banyak orang baik,” cuitan akun tersebut.
Dilasir dari Kompas.com, saat ditemui, Suhartini sedang bekerja ia memilah sampah plastik untuk dijual kembali.
Dirinya membenarkan hal itu, bahwa ia mendapatkan sepeda motor matic dari orang yang tidak ia kenal.
Suhartini bercerita, awalnya dia mengira bahwa orang yang akan memberikan sepeda motor itu akan membuang sampah di depo Jalan Brigjen Katamso.
Tetapi, setelah diperhatikan kembali orang itu tidak membawa sampah sama sekali.
Lantas Suhartini memberanikan diri untuk bertanya kepada orang tak dikenal itu.
“Saat ditanya siapa dari mana, dia hanya jawab dari Tuhan. Dia cuma perantara,” katanya saat ditemui di depo sampah Brigjen Katamso, Senin (23/8/2021).
“Awalnya itu saya kira mahasiswa yang mau skripsi, dan tiba-tiba ia mengatakan kalau habis membeli sepeda motor tetapi karena punya sepeda motor lain ini buat ibu," ujarnya.
Suhartini sempat meragukan pemberian orang tersebut, yang belakangan diketahui bernama Hasan, dan menanyakan beberapa kali apakah benar akan diberikan.
Motor berwarna putih biru itu benar-benar diberikan kepada Suhartini, saat satu hari kemudian, Suhartini didatangi oleh dua orang yang meminjam KTP-nya.
“Kemarin ada yang pinjam KTP katanya untuk mengurus keperluan surat-surat. Motor ini kan baru jadi baru ada surat jalannya. Katanya BPKB diambil 6 bulan lagi,” katanya.
Selain mendapatkan sepeda motor dia mendapatkan helm dan juga kuitansi pembelian motor beserta surat-surat servis.
“Dapat helm, buku, kuitansi semua saya taruh bawah jok motor,” kata dia.
Suhartini mengaku sudah berangan-angan untuk membeli sepeda motor untuk ia gunakan tiap harinya.
Ia berencana membeli motor bekas mengingat harga motor baru cukup mahal.
Dirinya sudah menabung selama 7 bulan untuk membeli motor bekas dan baru terkumpul uang Rp 700 ribu.
“Emang pengen motor bekas sudah menabung, Alhamdulillah ini malah ada yang kasih. Sudah menabung tapi uang terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Belum kumpul uangnya malah sudah laku,” katanya.
Motor tersebut rencananya ia gunakan untuk mengantar anak jika sekolah tatap muka kembali diberlakukan di Yogyakarta.
Ibu dengan enam orang anak ini sudah bekerja di depo sampah jalan Brigjen Katamso sejak dua tahun lalu.
Suhartini bercerita jika tengah ramai dia bisa mengantongi Rp 200 ribu dalam dua hari. Namun jika kondisi sepi dia hanya bisa mengantongi Rp 100 ribu dalam dua hari.
Melansir Tribun Jogja, saat berkunjung ke bangunan sederhana dengan luas sekitar 2x3 meter itu, ada empat anak kecil yang sedang bermain-main di dalamnya.
Mereka adalah anak-anak Sartini yang sengaja ditinggal di dalam gubuk tersebut ketika ia sudah memulai aktivitasnya di depo sampah.
"Itu anak-anak saya. Yang masih sekolah 2, yang balita 2 dan yang lain sudah gede. Saya anaknya enam," terang dia.
Sartini berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, mulai dari kebutuhan makan untuk anak-anaknya, serta pulsa internet untuk anaknya yang masih mengenyam pendidikan.
Beban itu kian bertambah lantaran ia harus merawat suaminya bernama Murdono yang kini mengidap sakit diabetes dan ginjal.
"Sudah lama sebetulnya. Dulu disuruh operasi tapi enggak jadi. Itu penyakitnya gula dan ginjal. Biasanya kalau kambuh saya hanya belikan dia obat," jelas Sartini sambil menatap anak-anaknya yang sedang bermain.
Jika ditotal beban finansial Sartini setiap bulannya yang harus dipenuhi yakni membayar sewa tempat tinggal sebesar Rp 1 juta, membeli pulsa internet untuk anaknya sekolah, dan biaya makan sehari-hari.
Untuk semantara ini sepeda motor yang sudah menjadi miliknya itu belum dipakai sama sekali.
Sartini belum memiliki rencana untuk menjual atau menggunakannya untuk usaha.
"Belum saya pakai. Saya juga masih bingung," ujar Sartini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar