Tetapi pekerja kebun binatang akhirnya memberi tahu Adie bahwa dia tidak bisa lagi berhubungan dengan hewan itu.
Masalahnya, simpanse lain telah mengeluarkannya dari kelompok mereka, sehingga Chita kini sendirian hingga lima belas jam sehari.
Adie sangat menentang larangan tersebut, dengan mengatakan: “Saya mencintai hewan itu dan dia mencintai saya. Aku tidak punya apa-apa lagi. Mengapa mereka ingin mengambilnya?”
Dia mengatakan larangan itu tidak adil karena hanya berlaku untuknya.
Sementara pengunjung lain diizinkan mengunjungi simpanse dengan bebas.
Adie dan Chita kerap terlihat melambai dan mencium satu sama lain melalui kaca kandang simpanse setiap minggu.
Adie dengan teguh percaya bahwa simpanse itu juga mencintainya.
Namun, meski pertukaran mereka melalui kaca tampaknya tidak lebih dari interaksi yang menyenangkan, pejabat kebun binatang melihat hal lain.
Chita sepenuhnya sendirian di luar jam berkunjung Adie karena simpanse lain tidak mengizinkan dia masuk ke dalam kelompok.
"Ketika Chita terus-menerus dikelilingi oleh pengunjung , hewan lain mengabaikannya dan tidak menganggapnya sebagai bagian dari kelompok," kata kurator kebun binatang Sarah Lafaut kepada saluran Belgia ATV.
“Dia kemudian duduk sendiri di luar jam berkunjung. Seekor hewan yang terlalu fokus pada manusia kurang dihormati oleh rekan-rekannya dan kami ingin Chita menjadi simpanse sepenuhnya.”
Source | : | Kompas.com,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar