Terkait kejadian ini, rupanya sebuah penelitian yang menemukan bahwa ada perubahan pada perilaku simpanse yang sering kontak erat dengan manusia.
Hal itu diutarakan oleh seorang peneliti dari Arizona State University, Kevin Lee, seperti dikutip melalui National Geographic Indonesia.
“Simpanse merupakan makhluk yang sangat cerdas dan mudah beradaptasi,” kata Kevin Lee, peneliti dari Arizona State University.
“Beberapa laporan tentang simpanse di penangkaran maupun di alam liar, mereka yang memiliki kontak lebih sering dengan manusia, menunjukkan beberapa perilaku yang tidak ditemukan pada populasi yang lebih terpencil,” paparnya.
Simpanse yang berada di wilayah dengan dampak manusia tinggi, menunjukkan bahwa hilangnya 88% perilaku mereka lebih banyak, dibanding yang jarang kontak dengan manusia.
Ini merupakan contoh dari apa yang disebut para ilmuwan dengan era Antroposen, yakni ketika manusia memengaruhi proses biologis Bumi.
Sangat mungkin bahwa simpanse yang cerdas mengubah perilakunya untuk menghindari perhatian pemburu.
Menurut para peneliti, pembelajaran sosial simpanse terganggu ketika manusia menghabiskan sumber dayanya.
Lebih lanjut, itu juga mengurangi kesempatan belajar dan membatasi 'budaya' simpanse sehingga tidak menurun ke antargenerasi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar