Hal ini lantaran hobi Airsoft Gun termasuk dalam kegiatan berisiko dan bahkan ada beberapa kasus pidana di mana pelaku melakukan pengancaman dengan menggunakan unit Airsoft Gun.
"Ada beberapa anggota kami yang juga sempat mengalami cedera saat melakukan latihan atau pertandingan," ujarnya.
Salah satunya adalah Hamsa, di mana ia harus mengalami tanggal gigi seri akibat terkena peluru Airsoft Gun.
"Satu gigi seri saya tanggal akibat berlatih Airsoft Gun. Meskipun menggunakan pengaman, pehobi kegiatan ini tetap memiliki risiko cedera. Itulah mengapa aturan yang ditetapkan pun cukup ketat. Selain itu, jarak tembak juga diatur minimal 5 meter karena meskipun menggunakan BDU, tetap akan terasa sakit saat jarak tembaknya dekat. Jadi walaupun cukup merepotkan, memang sebaiknya untuk menggeluti hobi ini kita harus rela disibukkan dengan beberapa aturan dasar supaya kita aman, masyarakat pun merasa aman," pungkas Hamsa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kaltim |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar