GridPop.ID - Aplikasi TikTok memang sekarang ini banyak diminati oleh masyarakat.
Karena dengan aplikasi TikTok orang bisa merekam apapun yang diinginkannya dengan bebas berkratifitas dan berekspresi.
Tak heran jika tak sepi peminat, bermain Tiktok selain untuk hiburan ternyata bisa mengubah nasib hidup seseorang, lho.
Seperti halnya yang terjadi pada sosok bernama Khaby Lame yang videonya banyak dilihat di TikTok.
Dilansir Kompas.com dari New York Times, Khabane "Khaby" Lame bukan siapa-siapa tahun lalu.
Tapi saat ini, dia jadi salah satu "penguasa TikTok" dengan follower terbanyak kedua di dunia, yang mencapai 100 juta.
Karena itulah, Lame diperkirakan memiliki kekayaan bersih antara 1,3 juta hingga 2,7 juta dollar AS atau setara dengan Rp 32 miliar.
Pria berusia 21 tahun ini awalnya berprofesi sebagai buruh pabrik, yang lantas di-PHK karena pandemi Covid-19 awal 2020 lalu.
Pria asli Senegal ini kemudian pindah ke kota industri Chivasso di Italia utara dan memutuskan menghabiskan waktunya di TikTok.
Lame langsung mendapat "popularitas instan" di TikTok dengan videonya mereaksi beserta ekspresi wajah khasnya, membuatnya mudah dikenali.
Lame sering tampil sembari menatap kamera dengan tatapan aneh dengan gaya sarkastik memberi jawaban mudah untuk masalah sepele yang demi konten seringkali sengaja dipersulit.
Misalnya ada konten mematikan api di lilin. Saat para kreator lain melakukannya dengan gaya macam-macam, mulai tepuk tangan sampai bergaya kungfu, Lame menyindirnya.
Dia membuat konten reaction, yang memamerkan dirinya hanya perlu meniup lilin. Menunjukkan betapa mudah dan sederhananya cara sebenarnya.
Beberapa tutorial life hack yang dibuat kreator, yang harusnya dibuat agar hidup lebih mudah, malah makin sulit.
Lame mengejek hal ini dengan cara yang ringan dan sederhana.
Seperti orang-orang pada umumnya saja, tanpa terbelenggu tips-tips lifehack yang terkadang rumit.
Yang paling ikonik, Lame selalu minim ekspresi, tanpa sepatah kata pun, dan mengangkat bahu ke kamera.
Pria dengan 1,5 miliar likes di TikTok dan videonya yang paling banyak ditonton telah tembus 158 juta kali ini, percaya kesuksesanny berhubungan dengan ekspresi wajahnya.
"Wajah saya dan ekspresi saya yang membuat orang tertawa," katanya pada New York Times.
Salah satu alasan utama kesuksesan mengejutkan Lame tampaknya adalah bagaimana videonya berbeda dengan banyak video dari konten kreator TikTok populer lainnya.
Banyak konten kreator besar menggunakan kamera berkualitas tinggi, musik yang populer, dan merencanakan pencahayaan mereka dengan hati-hati, Lame membuang jauh semua itu.
Video-video yang dibuat Lame sering kali apa adanya dan sangat realistis. Alih-alih melenturkan gerakan tarian atau keterampilan transisi yang memikat, Lame sering kali hanya duduk di depan kamera.
Dia tidak repot-repot mengoptimalkan pencahayaan, menggunakan filter warna atau mengedit videonya sama sekali.
Dengan hanya bermodal kesederhanaan, Lame menjadi idola baru yang gaya khasnya yang apa adanya sulit diduplikasi.
Namun di balik peningkatan dan popularitasnya, banyak yang tak tahu sisi lain Khaby.
Dilansir dari Tribun Sumsel, Keluarga Khaby berasal dari Senegal, lalu pindah ke Italia saat Khaby masih berumur 1 tahun.
Menetap di Italia sejak berumur 1 tahun, Khaby terpaksa melalui kehidupan yang berbeda ketimbang warga Italia lainnya.
Hingga kini, dia tetap tidak diakui sebagai warga negara Italia, meski tinggal sejak berumur 1 tahun.
Tinggal sejak kecil, dia belum mendapatkan status kewarganegaraan Italia meski sudah tinggal menetap sejak kecil.
Maka, hingga berita ini disusun, dia masih berusaha untuk memperoleh kewarganegaraan yang sah dari pemerintah Italia.
Sistem kewarganegaraan Italia lebih menurut garis keturunan.
Khusus seorang anak imigran yang mencapai usia 18 untuk hanya dapat diperoleh setelah tinggal di negara itu sejak lahir.
Sementara dia sendiri tidak lahir di Italia, sehingga makin menunggu waktu lama untuk memperoleh kewarganegaraan.
Namun di balik kesulitan ada kemudahan, dia memiliki halaman penggemar (fans page) dalam bahasa Inggris, Jerman, Arab, Portugis, dan lain-lain.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar