GridPop.ID - Pemerintah kembali memperpanjang subsidi listrik hingga Desember 2021 mendatang.
Tentu saja, bansos ini diberikan untuk mengurangi tekanan ekonomi di era Covid-19 di tengah penerapan PPKM.
Cara mendapatkan subsidi listrik di bulan September 2021 ini cukup melalui handphone, dan sudah bisa mendapatkan subsidi listrik.
Bagi yang memenuhi syarat mendapatkan subsidi listrik, segera klaim bantuan subsidi listrik untuk bulan September ini.
Sebagai informasi adapun kebijakan perpanjangan bantuan subsidi listrik ini sebelumnya telah disampaikan oleh Kementerian ESDM karena adanya penerapan PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali.
Stimulus listrik adalah program pemberian diskon tarif listrik pelanggan rumah tangga, bisnis, dan industri sebagai bagian rangsangan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Perpanjangan bantuan itu membuat anggaran stimulus ketenagalistrikan pun membengkak hingga triwulan III tahun 2021 sekitar Rp 9,27 triliun dengan pelanggan penerima manfaat sekitar 33,74 juta pelanggan.
Lalu, bagaimana cara klaim subsidi listrik ini?
Dilansir dari Banjarmasin Post, ada 2 cara untuk mendapatkan subsidi listrik yakni melalui website dan aplikasi PLN Mobile, yakni:
1. Melalui website portal.pln.co.id Buka situs www.portal.pln.co.id
- Pilih menu Stimulus Covid-19 (Token Gratis/Diskon)
- Masukkan ID Pelanggan atau nomor KTP, nama lengkap, alamat dan kode captcha atau Nomor Meter
- Kemudian Token Gratis akan ditampilkan di layar
- Pelanggan bisa memasukkan Token Gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID Pelanggan
- Cek Status Penerima Subsidi Listrik Login stimulus.pln.co.id Klaim Stimulus PLN Bulan September 2021
2. Melalui aplikasi PLN Mobile
- Buka aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh di PlayStore atau AppStore
- Klik "PLN Peduli Covid-19" pada bagian Info & Promo
- Masukkan ID Pelanggan/Nomor Meter Token gratis akan muncul
- Pelanggan bisa memasukkan Token Gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID Pelanggan
- Jika pelanggan termasuk dalam kategori penerima diskon listrik, maka akan mucnul keterangan besaran diskon yang diberikan.
Namun, apabila pelanggan tidak termasuk dalam kategori penerima diskon listrik, maka akan muncul pemberitahuan bahwa pelanggan tidak mendapatkan diskon.
Pelanggan yang mendapatkan diskon tarif listrik yakni golongan rumah tangga daya 450 VA (R1/TR 450 VA), bisnis kecil daya 450 VA (B1/TR 450 VA) dan industri kecil daya 450 VA (I1/TR 450 VA).
- Reguler (pasca bayar), mendapatkan diskon sebesar 50 persen.
- Prabayar, mendapatkan diskon pembelian token sebesar 50 persen.
Sedangkan pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi (R1/TR 900 VA) yakni:
- Reguler (pasca bayar), mendapatkan diskon sebesar 25 persen.
- Prabayar, mendapatkan diskon pembelian token sebesar 25 persen.
Bebas biaya abonemen 50 persen
1. Pelanggan PT PLN yang pemakaian energi listrik di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam menyala):
Pembebasan biaya beban atau abonemen sekitar 50 persen, berlaku bagi:
- Pelanggan golongan sosial daya 220 VA, 450 VA, dan 900 VA atau (s-1/220 VA sampai dengan s-2/900 VA).
- Pelanggan golongan bisnis daya 900 VA atau (B-1/900 VA).
- Pelanggan golongan industri daya 900 VA (I-1/900 VA).
2. Pelanggan golongan layanan khusus untuk keperluan sosial, bisnis, dan industri disesuaikan dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).
- Untuk subsidi listrik, pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran Rp 1,91 triliun.
- Sasaran penerima stimulus PT PLN perpanjangan ini adalah pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, subsidi epliji tiga kilogram dan listrik berbasis orang bisa memengaruhi inflasi pada 2022.
Dilansir dari Kompas.TV, alasannya, inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah ini berpotensi melonjak karena peralihan skema subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis orang.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah mulai mereformasi subsidi energi dari berbasis komoditas menjadi berbasis orang pada 2022.
Reformasi ini bakal dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan banyak aspek, khususnya kondisi ekonomi masyarakat.
Menurut Sri Mulyani, rendahnya inflasi 2022 seperti pada tahun ini tidak taken for granted dan banyak faktor yang harus diwaspadai.
"Ada (potensi kenaikan) administered price karena banyak policy di bidang subsidi. DPR dan pemerintah setuju untuk mulai menjadi lebih targeted, ini pasti ada pengaruhnya," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/8/2021).
Ia memperkirakan inflasi pada 2022 bisa saja tidak serendah inflasi 2021. Selain soal subsidi, tingkat inflasi pada 2022 juga dipengaruhi oleh normalisasi kebijakan The Fed (tapering off) dan disrupsi suplai karena pandemi Covid-19.
RAPBN 2022 memproyeksikan inflasi 2,9 persen dengan range 2,5 persen sampai 3,3 persen. Target itu lebih rendah ketimbang proyeksi inflasi 2021 yang hanya 1,5 persen.
"Bersyukur, pemulihan ekonomi tahun ini tidak dibarengi dengan kenaikan inflasi karena terjaganya kepercayaan konsumen," ucapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas. TV,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar