GridPop.ID - Siapa bilang kekerasan dalam rumah tangga hanya dialami oleh pihak perempuan.
Nyatanya, kekerasan dalam rumah tangga bisa juga dialami oleh pihak laki-laki sebagai kepala rumah tangga.
Seperti kejadian tragis yang dialami oelh seorang pria asal Klang, Malaysia ini.
Melansir pemberitaan GridPop.ID (22/8/2019), pria yang tak disebutkan identitasnya itu harus menanggung penderitaan selama 2 tahun lamanya.
Pria berusia 32 tahun itu mengaku diperlakukan layaknya seorang budak oleh istrinya sendiri.
Ia memperoleh bantuan dari sebuah lembaga Hak Asasi Manusia setempat 2 minggu yang lalu karena tidak tahan diperlakukan sedemikian rupa oleh istrinya.
Usut punya usut, lelaki itu berprofesi sebagai pegawai pabrik. Sedangkan sang istri, seorang ibu rumah tangga.
Pasangan tersebut telah menikah selama delapan tahun, kini mereka tinggal di Klang, Selangor.
Presiden Persatuan Kepolisan Komuniti Malaysia (PKKM) Kuan Chee Heng mengatakan, pria itu menjumpainya sekitar 2 minggu yang lalu.
Ia meminta bantuan setelah tidak sanggup lagi menderita secara psikis dan fisik karena istrinya tiba-tiba menjadi "beringas" ketika berhubungan intim sejak dua tahun yang lalu.
"Korban mengaku dia disuruh berlutut sebelum di pukul menggunkan rotan ketika menolak permintaan istrinya yang berusia 31 tahun untuk berhubungan intim."
"Bahkan mereka bisa berhubungan intim hingga 10 kali sehari" lanjutnya.
Setelah melakukan visum pada badan korban, pihak kepolisian menemukan bekas pukulan lama dan baru pada punggung pria itu.
Mereka juga menemukan luka yang sama pada bagian tubuh lainnya.
Terlepas dari kasus tersebut, di dunia ini memang ditemukan beberapa perilaku seksual yang menyimpan atau parafilia.
Mengutip Kompas.com, sebagian ahli berpendapat bahwa kelainan perilaku seksual disebabkan oleh trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual.
Ada pula yang mengatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan saraf di otak.
Penyimpangan seksual sendiri bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis tergantung penyebabnya.
Namun diantara semua itu, ada perilaku seksual menyimpang yang berkaitan dengan kekerasan.
Melansir situs yourtango via Kompas.com, perilaku seksual menyimpang itu dikenal dengan istilah sadomasokis.
Orang dengan sadomasokis mendapat kepuasan seksual dari rasa sakit.
Rasa sakit akibat kekerasan verbal atau non-verbal yang sengaja disebabkan oleh diri sendiri atau disebabkan oleh pasangan.
Kata-kata kasar dan makian merupakan kepuasan seksual bagi si pelaku.
Aktivitas seksual yang dilakukan sering kali menyerempet bahaya.
Misalnya, mencekik hingga tubuh mencapai kondisi kekurangan oksigen dengan tujuan mencapai orgasme.
Tindakan memukul, mengiris, gigitan, diikat, mencekik, bahkan dicambuk yang berbahaya justru menjadi kepuasan tersendiri bagi si pelaku.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar