GridPop.ID - Aksi pemalakan oleh preman memang sangat meresahkan masyarakat.
Tak jarang kita temui oknum preman yang dengan nekat memalaki dengan miminta sejumlah uang hingga membentak-bentak.
Seperti kasus yang dialami oleh pedagang yang disatroni 2 preman dengan mengendarai motor.
Aksi itu viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan aksi premanisme yang terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara.
Aksi premanisne tersebut diduga dilakukan anggota organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP).
Dua orang preman bercelana loreng OKP biru cokelat hitam hijau memalak pedagang yang membuka lapak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sei Sekambing C II, Kecamatan Medan Sunggal.
Dilansir dari Tribun Medan, dalam rekaman video itu terlihat awalnya kedua preman datang mengendarai motor berboncengan.
Kemudian, kedua laki-laki itu berhenti menemui pedagang wanita.
"Apa," kata pedagang wanita dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Sabtu (5/9/20210 dikutip dari Tibun Medan (Jaringan Warta Kota).
Selanjutnya, preman berkaus merah yang mengendarai motor minta uang pada pedagang.
"Uang minum," katanya.
Namun, si pedagang wanita enggan memberinya lantaran belum mendapatkan uang dari hasil berdagang.
"Enggak ada uang minum. Jualan kami pun sepi. Kami pun minum air putih. Kayak mana kami mau ngasih abang uang minum," kata pedagang perempuan itu.
Lantaran sadar aksi pemalakannya direkam korban, si preman tadi lantas mengacungkan dua jari dengan melontarkan kalimat bernada menantang.
"Peace, kamera mantap. Kami preman, mantap. Silakan share," katanya kemudian pergi.
Belum lama ini juga viral aksi premanisme di Cianjur yang berkedok jual bendera dengan cara memaksa.
Dilansir dari Kompas. TV, video yang berdurasi 44 detik merekam 2 orang pria memasang paksa pada mobil pengendara itu viral.
Kejadian itu terekam di jalan Raya Cidaun, Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.
Tanpa bertanya pada pengemudi, pelaku memasang bendera kecil di wiper mobil dan meminta uang Rp 10 ribu.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan angkat bicara, dan akan menyelidiki aksi pemalakan tersebut.
"Kalau ditemukan kita akan tindak tegas, karena merupakan bentuk premanisme juga. Apalagi dari informasi yang beredar, terjadi pada pengendara dari luar daerah," ucap Doni, Selasa (10/8/2021).
"Kita masih dalami apakah pelaku warga luar, warga sekitar atau dari salah satu kelompok," ucapnya.
Kapolres Cianjur juga sudah perintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Namun saat dicek, para pelaku tersebut kemungkinan sudah membubarkan diri.
Dia mengimbau warga melapor ke polisi jika menemukan aksi premanisme berkedok jual bendera.
"Segera laporkan jika memang terjadi," ujar Doni.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Medan,Kompas. TV |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar