GridPop.ID - Masih ditemukan ribuan orang yang terpapar Covid-19 melakukan aktivitas di luar rumah, salah satu di antaranya saat masuk ke mal.
Aplikasi PeduliLindungi ternyata bisa mendeteksi orang positif Covid-19 yang beraktivitas di tempat-tempat umum.
Dilansir dari Tribun Jabar, sebelumnya, Budi Gunadi mengabarkan bahwa PeduliLindungi mendeteksi terdapat 3.830 orang positif Covid-19 yang masih beraktivitas di tempat umum.
"Kita bisa lihat, surprisingly tetap saja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam. Hitam itu artinya positif Covid, tapi masih jalan-jalan," kata menkes Budi Gunadi.
"Padahal, orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid yang harusnya stay di di rumah atau diisolasi terpusat di karantina," ujar Budi.
Kendati demikian, Budi mengeklaim, aplikasi PeduliLindungi juga memudahkan pelacakan terhadap orang-orang positif Covid-19 yang masih berkeliaran tersebut untuk kemudian dibawa ke tempat isolasi.
"Karena begitu mereka check in kita tahu mereka ada di mana, jam berapa, sehingga kalau positif kemudian kita bisa dengan cepat melakukan tracing siapa saja yang di jam itu ada di lokasi," kata dia.
Mereka terdeteksi dengan mudah melalui aplikasi PeduliLindungi. Lalu bagaimana PeduliLindungi bisa mendeteksi mereka yang terpapar Covid-19?
Kementerian Kesehatan membeberkan cara kerja aplikasi PeduliLindungi sehingga bisa mendeteksi ada 3.830 orang positif Covid-19 yang beraktivitas di tempat-tempat umum.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati menjelaskan, aplikasi PeduliLindungi terkoneksi dengan data New All Record (NAR) yang menampung data hasil swab test atau tes usap dari berbagai tempat.
"Jika seseorang test swab, hasilnya akan diinput ke dalam NAR, data NAR akan masuk ke PL (PeduliLindungi) karena sudah terhubung," kata Widyawati saat dihubungi, Senin (13/9/2021). Widyawati mengatakan, tidak semua tempat swab test hasil tesnya akan terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi. "(Hanya) yang masuk dalam NAR," ujar dia.
Dikutip Kompas.com dari situs litbang.kemkes.go.id, ada 835 laboratorium jejaring pemeriksa Covid-19 yang menginput data ke NAR dalam 3 minggu terakhir.
Sementara, dalam rapat dengan Komisi IX DPR pada Senin ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa orang-orang yang positif Covid-19 akan memiliki status warna hitam dalam aplikasi PeduliLindungi miliknya.
Budi mengatakan, selain terkoneksi dengan hasil tes Covid-19, aplikasi PeduliLindungi juga terkoneksi dengan data vaksinasi Covid-19 seseorang.
Dengan demikian, aplikasi itu akan berfungsi sebagai alat screening dari masyarakat yang hendak beraktivitas di tempat publik untuk kegiatan perdagangan, transportasi, pariwisata, kantor/pabrik, keagamaan, dan pendidikan.
"Sehingga pada saat setiap kali mereka melakukan aktivitas yang 6 (kegiatan) tadi ketahuan statusnya seperti apa dan nanti statusnya ini akan menentukan apakah yang bersangkutan boleh masuk atau tidak, itu fungsi screening dari PeduliLindungi," kata Budi.
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan satu tahun lebih, menjadi tantangan yang sejauh ini masih terus dihadapi.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, adalah dengan terus meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan saat ini pemerintah mulai menerapkan protokol kesehatan digital.
Penerapan protokol kesehatan digital tersebut, kata Sonny, diterapkan pemerintah melalui aplikasi PeduliLindungi.
Dilansir dari Tribunnews.com, melalui aplikasi PeduliLindungi, pemerintah dapat melakukan skrining terhadap orang yang akan melakukan aktivitas atau memasuki tempat tertentu.
"Untuk memastikan apakah kondisi kesehatannya baik? Sudah divaksin atau belum? Sedang dalam konfirmasi positif atau tidak?" ungkap Sonny.
Sonny berharap, masyarakat mau menaati protokol kesehatan secara ketat, termasuk protokol kesehatan digital.
Masyarakat, menurut Sonny, dapat juga meningkatkan literasi terhadap penanganan Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Masyarakat dapat meningkatkan literasinya, jadi mereka berpartisipasi mendownload aplikasi PeduliLindungi dan memanfaatkannya ketika akan masuk ke mal, akan masuk ke tempat kerja dan terusnya," tutur Sonny.
Setiap langkah yang dilakukan pemerintah adalah untuk memulihkan kondisi di Indonesia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar