GridPop.ID - Banjir merupakan salah satu bencana alam yang bisa menimbulkan banyak kerugian.
Pasalnya, gelombang air yang besar bisa berpotensi untuk merusak rumah, jembatan, lahan pertanian, hewan ternak yang terbawa arus hingga menimbulkan korban jiwa.
Dilansir oleh kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, salah satu pemicu banjir adalah karena curah hujan yang tinggi.
Tingginya curah hujan akan meningkatkan debit dan volume air di daratan.
Normalnya, tanah akan dengan mudah menyerap air sehingga tidak terjadi banjir.
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan tanah tidak bisa menyerap air hujan.
Akibatnya, air mengalir terus ke daerah yang lebih rendah dan ke sungai.
Tak hanya itu, banjir juga bisa terjadi pada daerah yang tidak memiliki tanah resapan yang luas.
Pada tahun 2017 silam, banjir juga sempat menghantam Desa Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Bikin Geger, Ahli Ungkap Jenglot Punya Karakteristik DNA Manusia Tapi Tak Miliki Bagian Ini
Namun, di balik musibah ini warga disanya justru mendadak menjadi kaya secara tiba-tiba.
Dilansir dari laman intisari online, sungai yang melintasi desa tersebut tiba-tiba dipenuhi emas setelah banjir pada sekitar awal April 2017 tahun lalu.
Ratusan warga pun menyerbu lokasi penemuan emas yang terletak di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Lokasi penemuan emas ini menyedot perhatian warga sejak sepekan terakhir.
Bahkan, ada warga yang disebut berhasil mendulang emas di lokasi itu 10 gram-30 gram emas dalam satu hari.
Mardin, salah satu warga yang mendatangi lokasi penemuan emas ini, menjelaskan bahwa saat baru ditemukan hanya warga sekitar lokasi saja yang melakukan pendulangan emas.
"Sekitar empat hari kabar menyebar luas akhirnya sekarang ratusan orang padati lokasi. Kalau kami berbicara hasil memang ada, Pak. Saya saja bisa dapat sampai 30 gram sekali mendulang. Pendulangan masih manual," katanya.
"Jauh juga lokasinya. Kami harus jalan kaki dan mendaki gunung," tegasnya.
Di tempat terpisah, seorang warga bernama Baba pertama kali menemukan emas di daerah itu.
"Saya kan tiap hari berprofesi sebagai tukang gergaji pohon. Saat beristrahat setelah makan siang, saya cuci piring di sungai sambil iseng-iseng mendulang. Eh, ternyata ada emasnya," kata Baba.
Kabar ini pun langsung beredar dari mulut ke mulut. Warga pun sudah melakukan penggalian di sejumlah tempat.
"Ada warga yang tahu kalau saya mendulang emas. Dia ikut dan ini cerita terus beredar hingga saat ini banyak orang yang lokasi tambang itu," tuturnya.
Kawasan konservasi
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyatakan, pemerintah akan segera menertipkan lokasi penemuan emas tersebut.
Sebab, katanya, tempat itu masuk dalam wilayah konservasi.
"Itu kawasan konservasi, dilindungi. Masyarakat tidak dibenarkan beraktivitas di tempat tersebut," kata Ahmad Safei usai mengikuti HUT Sultra ke-53 di kawasan eks MTQ Kota Kendari.
Maka, pemerintah sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat akan status lokasi tersebut.
Ahmad Safei menegaskan, pemerintah memberikan waktu kepada seluruh warga untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
"Jika masih ada yang melakukan aktivitas penambangan emas, maka kami akan paksa keluar," tegasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar