Saya berusia 13 tahun ketika mereka berhenti dan saya mulai mengalami hot flushes dan keringat malam yang sangat buruk," ujarnya.
“Saya terbangun dengan keringat, harus mengganti baju tidur saya karena saya sangat tidak nyaman. Dan pada siang hari di sekolah, saya merasa sangat panas dan tidak nyaman," imbuhnya.
Saat itu, Hayley memberi tahu kepada sang ibu soal kondisinya.
Sang ibu kemudian mengajak Hayley menemui seorang dokter.
Ia lantas melakukan tes darah dan USG untuk cek kesehatan.
“Setelah sembilan bulan, suatu hari saya memberi tahu ibu saya bahwa saya merasa aneh dan tidak seperti diri saya sendiri.
Dia membawa saya ke dokter, yang melakukan tes darah dan USG, kemudian menjelaskan bahwa saya menopause," ujarnya.
Saat diberi tahu sang anak mengalami menopause, ibu Hayley lantas syok menangis.
“Ibuku menangis tersedu-sedu.
Saya menghiburnya karena saya tidak tahu apa yang diberitahukan kepada saya.” ujar Hayley kembali mengingat momen itu.
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker,The Sun |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar