GridPop.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang perlahan mulai menemukan titik terang.
Setelah 63 hari melakukan penyelidikan, polisi menemukan bukti baru usai melakukan autopsi ulang pada jasad Tuti dan Amalia, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Melansir Surya.co.id, ahli forensik yang ikut melakukan autopsi ulang jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM mengungkapkan hasil autopsi ulang.
Melalui tayangan podcast Tribunnews, dr Hasty mengaku mendapatkan petunjuk emas.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
dr Hasty menemukan petunjuk di kuku Amalia. Amalia diduga sempat melawan pelaku. Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti. Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.
Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.
Di sisi lain, belakangan ini istri Yoris membocorkan isi percakapan Yoris dan Yosef yang direkam pada 1 Oktober 2021. Komunikasi inilah yang membuat sejumlah netizen menyimpulkan Yosef bukanlah pembunuh istri dan putrinya.
Terdengar, Yosef yang baru membuka percakapan tetiba menangis kepada anaknya tersebut.
“Papah teh ka Aa teh meni nyaah na (Papah betapa sayangnya ke Aa ‘Yoris’,” ucap Yosef.
Dalam video rekaman tersebut, Yosef menangis hingga menjelaskan masalah yang dialami sebenarnya.
Terdengar, Yosef yang baru membuka percakapan tetiba menangis kepada anaknya tersebut. Sambil menangis Yosef mengatakan betapa dirinya sayang kepada Yoris.
“Papah teh ka Aa teh meni nyaah na (Papah betapa sayangnya ke Aa ‘Yoris’,” ucap Yosef.
Sontak hal itu pun langsung ditanggapi Yoris, begitu pun Yoris mengaku dirinya pun menyayangi Yosef, sang ayah. Anak Tuti itu juga mempertegas dirinya tak menuduh ayahnya tersebut.
Belum sampai di sana, Yosef pun menjelaskan dirinya sakit hati karena keluarga Tuti yang seolah menyudutkan dan menaruh curiga padanya
Kemudian Yosef menyinggung besarnya rasa sayang pada Yoris yang telah ia besarkan penuh dengan kasih sayang.
Tak dipungkiri, Yoris pun mengatakan bahwa saat ini Yosef lah satu-satunya orangtua yang ia miliki, setelah ibunya Tuti tiada yang dirampas nyawanya tersebut bersama sang adik, Amalia.
Yosef kembali menceritakan selama hidup dirinya tak pernah bertindak memukul kepada anaknya, termasuk kepada sang istri Tuti dan anaknya Amalia.
“Iraha papah pernah keras, nyabok ka Aa, can pernah kan, ka mamah can pernah mesingkeun keur kumaha oge can pernah neggeul keur kukumaha oge, matakna ngadenge kitu teh duh papah teh, asa dicabut nyawa,”
“Kapan papah pernah melakukan kekerasan, kan belum bernah, ke mamah belum pernah walaupun dalam keadaan apapun, setelah mendengar kabar itu, duuh, papah merasa seperti dicabut nyawa,” ungkap Yosef.
Selain percakapan tersebut, dalam video lain yang direkam istri Yoris, diungkap rekaman pengakuan Yosef saat ditanya soal mengunci rumah sebelum ia pergi meninggalkan Tuti dan Amalia.
Dalam percakapan tersebut, terungkap pengakuan Yosef lupa dan tak tahu menjelaskan terkait dirinya telah menyelotkan kunci rumah tersebut atau belum
Dua bulan berlalu, Yoris dan Danu yang merupakan keponakan Tuti akhirnya memutuskan untk menyewa pengacara.
Menurutnya langkah tersebut diambil supaya bisa mendapatkan keadilan dan persamaan hak di mata hukum jelang penetapan tersangka yang segera diungkap pihak kepolisian.
"Selasa besok, kalo tidak ada halangan, saya akan memanggil teman-teman saya yang pengacara. Saya sudah hubungi kemungkinan secepatnya sudah dapat mendampingi Yoris bersama Danu," ucap Indra Yoris dikutip dari GridPop.ID dalam berita sebelumnya.
Indra tidak memerinci soal Yoris bersama Danu yang akan didampingi oleh kuasa hukum selama perkara itu masih berlangsung.
"Ini adalah proses yang tidak lain, pertama hak sebagai warga negara perlindungan hukum, yang kedua itu guna memaksimalkan proses penyelidikan dari pihak kepolisian," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Surya.co.id,GridPop.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar