GridPop.ID - Nenek ini menjadi sorotan setelah tinggal di sebuah tong berkarat selama 35 tahun.
Bahkan, nenek ini tinggal sebatang kara di dalam tong tersebut.
Kendati demikian, dirinya menolak dipindahkan ke panti jompo.
Dilansir dari laman tribunnewsmaker.com, kisah pilu ini dialami wanita bernama Svetlana Chernova.
Chernova kehilangan rumah dan pekerjaannya dari pabrik militer Soviet 35 tahun lalu.
Melansir Russia Today Minggu 24 Oktober 2021, Chernova diketahui memilih tinggal di sebuah tong yang sudah usang dan bobrok.
Di tong tersebut juga tak ada aliran listrik dan air yang layak.
Chernova sudah 35 tahun tinggal di tong besar dan berkarat tersebut.
Wanita Rusia ini menolak untuk pindah ke perawatan.
Kisah Chernova baru terungkap di awal pekan ini di mana baru diketahui bahwa listrik telah padam dua tahun lalu.
Selain itu, tak ada pula air atau gas yang mengalir di tempat tinggalnya.
Untuk mengambil air dari pompa, Chernova harus berjalan ratusan meter.
Bahkan ia juga harus berjalan ratusan meter terlebih dulu untuk mencari kayu bakar demi bisa menghangatkan rumahnya.
Dulu, Chernova bekerja di sebuah pabrik yang letaknya tak jauh dari tong yang ia tinggali.
Namun pabrik tersebut tutup setelah Uni Soviet runtuh di tahun 1991.
Kala itu tak ada perumahan yang cukup untuk menampung semua pekerja pabrik.
Beberapa karyawan terpaksa mencari tempat tinggal sementara sembari menunggu rumah yang layak.
Berbagai fasilitas dan barang yang ada di sekitar dimanfaatkan untuk bertahan hidup.
Salah satunya tong besar yang dipakai oleh Chernova untuk tinggal.
Wanita dari Kota Omsk di Siberia ini mengaku awalnya dijanjikan apartemen dengan dua kamar di dalamnya.
“Mereka sedang membangun gedung sembilan lantai di dekatnya, mereka berjanji saya bisa memiliki apartemen dua kamar di dalamnya,” ujar Chernova.
Namun ternyata keberuntungan belum menghampiri Chernova.
“Ketika mereka membagikannya, saya sedang mengerjakan derek dan seorang wanita lain, yang berada di urutan ketujuh puluh dalam antrian, melompat masuk.
Kemudian dia menjual rumahnya dan pergi ke Jerman. Saya mengeluh kepada direktur. Dia mengangkat bahu dan mengatakan bisnis berjalan buruk," lanjutnya.
Chernova pun mencoba mencari keadilan dengan pergi ke bagian administrasi untuk mengurus tempat tinggalnya.
Namun usahanya tak membuahkan hasil.
“Untuk beberapa alasan, orang lain menerima perumahan. Saya pergi ke administrasi berkali-kali, tapi tidak berhasil,” lanjut Chernova.
Chernova bahkan sempat ditawari untuk tinggal di panti jompo yang nyaman.
Chernova memilih untuk menolak karena menurutnya ia pantas mendapatkan rumahnya sendiri.
"Saya harap mereka akan menemukan apartemen," harapnya.
Terkuaknya kisah hidup Chernova yang diangkat oleh media setempat memicu kemarahan publik.
Mereka pun ramai menggalang donasi untuk Chernova.
Sekelompok blogger juga mengumpulkan donasi dengan jumlah lebih dari dua juta rubel atau sekitar 28.420 dollar.
Saat bertemu Chernova, para blogger dan sukarelawan ini juga membawa makanan.
Mereka kemudian membelikan rumah baru untuk Chernova.
Dalam foto yang diunggah, Chernova tampak begitu bahagia akhirnya memiliki rumah baru.
Ia tampak tersenyum memamerkan kunci rumahnya yang baru.
Kisah Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Terpal
Senasib dengan Chernova, keluarga di Indonesia ini juga sempat menjadi sorotan.
Dilansir dari laman kompas.com, karena keterbatasan ekonomi, pria 45 tahun ini bersama istri dan anak-anaknya terpaksa tinggal digubuk reot yang dibuat dari terpal plastik di Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau.
Di gubuk itu, Suriadi tinggal bersama istrinya, Salini Noviani (31) dan dua orang anak perempuan, Nindi Hara Pipah Wina (10) dan Zulyadaini berusia lebih kurang satu tahun.
Kepada Kompas.com, Suriadi bercerita bahwa sudah empat tahun tinggal di gubuk berukuran 3x4 meter itu.
"Sudah empat tahun kami tinggal di sini. Saya lalui dengan ikhlas karena keterbatasan ekonomi," ungkap Suriadi, Senin (26/4/2021).
Mengetahui hal tersebut, anggota TNi pun turun ke lapangan untuk memberikan bantuan beras kepada keluara Suradi.
Sontak Suradi menangis histeris menerima bantuan dari TNI tersebut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar