Ketika bertemu ibu sang pacar, awalnya Chanel nyaman-nyaman saja.
Ia diajak mendiskusikan soal ulang tahun ke-18 sang pacar.
Chantel dan kekasihnya saat itu merupakan orang Australia.
Di negara tersebut, usia 18 adalah legal untuk pergi minum dan berpesta.
Saat itu Chantel yang masih berusia 15 tahun pun tak bisa ikut bersenang-senang dengan kekasih.
Ia hanya memberikan ucapan selamat.
"Aku hanya memberi ucapan selamat dan berharap dia bersenang-senang," kata Chantel.
Saat itu situasi berubah tegang. Percakapan pun berubah ke arah yang tak terduga.
Pasalnya, ibu sang kekasih mendadak minta Chantel untuk mengizinkan pacarnya menggoda wanita lain di kelab.
Sontak saja hal itu membuat Chantel terkejut.
Terlebih kekasihnya juga mendesak agar Chantel mengizinkan.
"Mereka terus berkata bahwa saat pergi ke kelab, kau harus bisa memilih seorang gadis untuk dibawa pulang," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,daily mail,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar