Bagian otaknya diambil kemudian dimasak olehnya.
Bagtong juga mengatakan kepada penyelidik bahwa dia memakan otak korbannya dengan nasi, sebelum melemparkan tengkorak itu ke dalam lubang di dekat rumahnya.
Kini polisi yang terkejut mengetahui fakta tersebut, meminta masyarakat mengidentifikasi korban wanita itu.
Menurut keterangan, Lloyd melarikan diri dari rumahnya ketika laporan bahwa seorang wanita tanpa kepala ditemukan.
Sabit yang digunakan untuk memenggal korban juga masih ada terselip di pinggangnya.
Kapten Ramoga seorang polisi setempat mengatakan, bahwa tersangka mungkin menderita kelainan mental berdasarkan kesaksian orang-orang.
"Tersangka membunuh korbannya karena dia berbicara dalam bahasa Inggris," kata Ramonga.
"Ini mungkin membuatnya kesal," sambungnya.
Sebelum pembunuhan itu, para saksi mata menyatakan mereka melihat Bagtong berjalan dengan seorang wanita yang diyakini sebagai korbannya di sepanjang jalan.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online,Daily Mirror |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar