GridPop.ID - Aksi kanibalisme masih terjadi di era modern ini.
Pelakunya tentu memiliki alasan tersendiri tega melakukan aksi kanibalisme setelah membunuh dengan keji korbannya.
Beberapa waktu lalu, pria kanibal ini memberikan pengakuan yang buat polisi ngilu usai mendengarnya.
Seorang pemuda berusia 21 tahun asal Filipina beberapa waktu lalu ditangkap karena melakukan pembunuhan atas dasar kanibalisme.
Dilansir oleh intisari online menurut Daily Mirror pada Kamis (5/12/19) pria bernama Lloyd Bagtong (21) ini akhirnya diringkus oleh polisi dan membuat pengakuan mengejutkan.
Pria ini mengaku memotong kepala seorang wanita.
Kemudian dia memasaknya dan makan pada bagian otaknya, demikianlah laporan yang ditangkap oleh polisi.
Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, Lloyd mengaku melakukan pembunuhan itu karena dia lapar.
Setelah ditangkap bahkan dia tidak menyangkal, dan secara terang-terangan mengakui pembunuhan itu.
Dia mengakui pembunuhan itu, bahkan sebelum polisi mengerebek rumahnya di Baragay Casibole, Filipina.
Polisi menemukan pemadangan mengerikan di mana sebuah kepala terpenggal ditemukan.
Juga bersama dengan tubuh setengah tak berbusana tanpa kepala ditemukan 2 km jauhnya dalam kondisi terikat.
Berbicara kepada polisi, Lloyd mengaku melihat korbannya di dekat kuburan.
Dia memukul kepalanya sampai pingsan dengan benda logam alat pemotong rumput.
Menurut penuturannya, dia nekat melakukan hal itu lantaran lapar.
Bagian otaknya diambil kemudian dimasak olehnya.
Bagtong juga mengatakan kepada penyelidik bahwa dia memakan otak korbannya dengan nasi, sebelum melemparkan tengkorak itu ke dalam lubang di dekat rumahnya.
Kini polisi yang terkejut mengetahui fakta tersebut, meminta masyarakat mengidentifikasi korban wanita itu.
Menurut keterangan, Lloyd melarikan diri dari rumahnya ketika laporan bahwa seorang wanita tanpa kepala ditemukan.
Sabit yang digunakan untuk memenggal korban juga masih ada terselip di pinggangnya.
Kapten Ramoga seorang polisi setempat mengatakan, bahwa tersangka mungkin menderita kelainan mental berdasarkan kesaksian orang-orang.
"Tersangka membunuh korbannya karena dia berbicara dalam bahasa Inggris," kata Ramonga.
"Ini mungkin membuatnya kesal," sambungnya.
Sebelum pembunuhan itu, para saksi mata menyatakan mereka melihat Bagtong berjalan dengan seorang wanita yang diyakini sebagai korbannya di sepanjang jalan.
Selain tengkorak, polisi menemukan selembar kain bernoda darah, yang diyakini telah digunakan oleh Bagtong untuk membawa kepala korban dari tempat kejadian ke rumahnya.
Tersangka sekarang di bawah tahanan polisi, menunggu pengajuan kasus pembunuhan terhadapnya.
Seorang Pria Bunuh dan Makan Jasad Ibunya Divonis 15 Tahun 5 Bulan Penjara
Tak hanya di Thailand, kejadian kanibalisme juga sempat terjadi di Spanyol.
Dilansir dari laman kompas.com, pengadilan Spanyol pada Selasa (15/6/2021) memvonis seorang pria 15 tahun 5 bulan penjara, setelah melakukan pembunuhan dan memakan jasad ibunya.
Pengadilan memutuskan hukuman Albert S.G setelah dipastikan bahwa dia sadar saat melakukan pembunuhan dan kenibalisme.
Ia kemudian dijuluki "kanibal Ventas" setelah kejahatananya terbongkar.
Pada Selasa (15/6/2021), pengadilan memutuskan Albert dipenjara 15 tahun untuk aksi pembunuhannya dan ditambah 5 bulan karena pelecehannya terhadap mayat.
Setelah memutilasi tubuh ibunya, ia memakan "jasadnya selama setidaknya 15 hari" dan memberikan beberapa bagian kepada anjingnya.
Pembunuhan terjadi pada awal 2019, saat pria itu berselisih dengan ibunya yang berusia 69 tahun, di flat yang mereka tinggali di Ventas, di sebelah arena adu banteng ikonik di Madrid, menurut dokumen dakwaan.
Di mencekik ibunya kemudian menyeretnya ke kamar tidur, di mana ia menggunakan gergaji dan 2 pisau dapur untuk memotongnya, "menyingkirkan mayatnya".
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online,Daily Mirror |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar