“Ini benar-benar masalah yang harus kamu perjuangkan. Kakakmu ingin mengecualikan suamimu tanpa alasan lain selain kursi rodanya, dan itu tidak bisa diterima," ungkap salah seorang warganet.
"Jangan merasa bersalah sedikit pun padanya. Itu sangat mengerikan," sambung warganet lain.
“Kakakmu ingin menghabiskan harinya dengan tidak menghormati pernikahanmu yang penuh kasih karena dia pikir dia bersaing dengan penyandang disabilitas untuk mendapatkan perhatian," tulis salah seorang warganet.
"Aku juga tidak akan pergi ke pesta pernikahan itu karena kakakmu lebih peduli pada foto daripada manusia," tambah warganet lain.
"Katakan padanya untuk menyewa beberapa aktor yang terlihat persis seperti yang dia inginkan. Dengan begitu dia mendapatkan momen yang sempurna dan kamu tidak harus berada di sana," ungkap salah seorang warganet.
Cerita Pahit Para Penderita Kusta, Dikucilkan karena Dianggap Menjijikkan
Bentuk pengucilan juga dialami oleh penderita kista.
Dilansir dari laman kompas.com, kisah pahit dialami para penderita kusta di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dikucilkan karena dianggap menjijikkan di lingkungan masyarakat merupakan satu dari beberapa pengalaman pahit itu.
Begitulah yang dirasakan Dg Ca'di (73), salah satu penderita kusta yang kini menetap di Kompleks Penderita Kusta Jongaya di Jalan Dangko, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Dg Ca'di awalnya tidak pernah tahu bahwa dia menderita penyakit kusta.
Ia baru mengetahui ketika orang-orang melihat kondisinya. Daeng Ca'di mulai menderita penyakit ini pada tahun 1985. Kala itu ia berada di Papua.
Awalnya Ca'di memilih tinggal di daerah Tamalanrea, tempat kelahirannya. Namun, di sana Ia sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik.
Istri pertamanya meninggal pada tahun 2009. Ia memiliki tiga anak dari istri pertama yang semuanya dalam keadaan sehat.
Di tahun 2017, Ca'di pindah ke Kompleks Penderita Kusta Jongaya. Ia tinggal di rumah istrinya yang juga asli kompleks ini.
Di sini, ia mengaku mendapatkan ketenteraman. Hidup bersama para penderita kusta membuatnya bahagia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,The Sun,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar