"Kaki siapa? kaki penjual?" tanya Kesha Karamoy dengan wajah sedikit syok.
"Macem-macem, ada yang bahkan kakinya itu berkoreng, atau apa gitu," lanjutnya lagi.
Parahnya tak cuma dari celupan kaki, Om Hao juga membeberkan ada yang dicelup dengan celana dalam.
"Tapi yang saya dapatkan ini pake underwear (celana dalam), pakai daleman dan sudah dipakai itu," ucap Om Hao.
Meski masih banyak praktek penjual nakal, Om Hao juga memberikan tips agar makan tidak ditempeli sosok astral, yaitu dengan berdoa, namun biasanya makanan rasanya akan berubah menjadi hambar dan tidak enak untuk dimakan.
Tips Usaha Kuliner yang Bikin Laris dan Untung Tanpa Pesugihan
Dilansir dari laman kompas.com, jika Anda saat ini tengah berbisnis makanan, sebaiknya lakukan trik jitu berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Jangan Malas Melakukan Penelitian atau Survei
Saat ini, bisnis makanan sangat menjamur, dari yang berbentuk café, kedai, food terrace, bahkan restoran.
Ketatnya persaingan saat ini memang menjadi salah satu alasan dilakukannya riset sebelum memulai suatu bisnis makanan.
Melakukan riset memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya dilakukan untuk menentukan sasaran penjualan serta guna mengetahui risiko dan pesaing terkuat.
Sangat penting untuk mengetahui saingan terkuat, tujuannya adalah agar usaha selalu meningkat dan menjaga kesetiaan pelanggan.
2. Pilih Lokasi Usaha yang Strategis
Setelah survei atau riset dilakukan, akan diketahui tempat yang dirasa sangat strategis untuk menjalankan bisnis makanan. Apakah memilih di tempat ramai seperti food terrace, atau bahkan dengan membangun bangunan sendiri di suatu pusat kota atau pusat wilayah kampus. Semuanya perlu pertimbangan yang matang dan serius.
Jika membangun atau membeli bangunan terasa memberatkan, bisa juga menggunakan cara menyewa bangunan yang dibayar secara tahunan.
Dengan menyewa mungkin dirasa lebih menghemat pengeluaran. Atau juga bisa dilakukan dengan menggunakan food truck.
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar