GridPop.ID - Bisnis prostitusi nampaknya memang masih terus ada.
Bahkan, tak dipungkiri masih banyak lelaki yang nekat menyewa PSK (Pekerja Seks Komersial) untuk memuaskan hasratnya meski sudah memiliki istri.
Dilansir dari laman kompas.com pada tahun 2010 silam, sebuah harian di London, Inggris, mendapati bahwa 1 dari 10 pria pernah menggunakan jasa PSK (pekerja seks komersial).
Sebanyak 12 persen dari pria yang disurvei mengaku membayar jasa tersebut untuk hubungan seksual penuh.
9 persen untuk seks oral, dan 9 persen lagi mengatakan bahwa mereka bergabung dengan situs kencan supaya mereka bisa berhubungan badan dengan perempuan lain (selain pasangannya).
Survei terpisah yang melibatkan 1.035 orang menemukan bahwa lebih dari setengah populasi tersebut menginginkan agar prostitusi dilegalkan di Inggris.
Laporan yang diberikan oleh Harris Interactive ini mendapati bahwa 51 persen setuju bila prostitusi diperbolehkan, dan hanya 22 persen yang menentang gagasan ini.
Beberapa waktu lalu, seorang mantan PSK pun sempat membingkar alasan mencengangkan mengapa pria nekat menyewa jasa PSK meski sudah memiliki istri.
Dilansir dari laman tribunmedan.com, pernyataan ini diungkap seorang mantan PSK, yang sudah 12 tahun menggelutinya dunianya.
Dia berhenti dari dunia hitam itu dan membuat pengakuan yang mengejutkan.
Dia menuangkan kisah hidupnya dalam sebuah buku.
Wanita itu bernama Gwyneth Montenegro.
Gwyneth tak malu mengaku pernah menjadi pelacur.
Buku itu laris manis di pasaran karena banyak yang penasaran kenapa laki-laki bercinta dengan PSK.
Dilansir Grid.ID, kisah hidup Gwyneth Montenegro ini bisa dibilang cukup tragis.
Pasalnya, pada usia yang sangat muda yaitu 21 tahun, malah dirinya terjun menjadi PSK.
Hal ini terjadi usai ia menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan beramai-ramai oleh pelaku.
Gwyneth mengakui sudah melayani lebih dari 10 ribu pria dari berbagai latar belakang selama menjadi pelacur.
Usai pensiun di dunia tersebut, Gwyneth memutuskan untuk menulis buku yang dirilis pada akhir 2017 silam.
Buku ini sendiri berisikan pengalaman hidup Gwyneth saat menjadi seorang pelacur.
Baca Juga: Jadi Ibu Baru, Nathalie Holscher Tak Tega Lihat Sang Buah Hati Saat Jalani USG Kepala: Deg-degan...
Memiliki judul yang menggugah '10.000 Men and Counting', tak disangka kalau bukunya ini laris manis di pasaran.
Namun uniknya, banyak pembaca buku ini malah adalah perempuan.
Banyak di antara mereka yang ingin tahu apa yang sebenarnya diinginkan para pria ketika berhubungan intim hingga rela bayar mahal kepada seorang PSK.
Buku Gwyneth ini rupanya memiliki jawaban yang banyak dicari perempuan ini.
Menurut Gwyneth, banyak pria rupanya tak terlalu mementingkan soal cara berhubungan seks yang aneh seperti dalam film dewasa.
Para pria nyatanya hanya ingin para wanita ini terutama istri mereka bersikap 'membutuhkan'.
Ia juga mengatakan kalau para pria ini sebetulnya ingin tampak dibutuhkan untuk berhubungan intim.
Ini artinya, pria ini umumnya selalu suka melihat wanita yang birahi.
Kemudian meminta mereka untuk berhubungan intim.
"Itu adalah fantasi yang paling mereka harapkan," ujar Gwyneth.
Selanjutnya, ia mengungkapkan cara dan teknik berhubungan intim ini tak penting.
"Tapi para wanita harus memperlihatkan, bahwa mereka benar-benar ngebet ingin bercinta dengan suami atau pasangan mereka."
"Bahkan, berpura-pura sajalah bila kamu (wanita) sebenarnya tak terlalu ingin," ujar Gwyneth.
Gwyneth pun mengakui bisa sukses di jalur prostitusi hanya dengan melakukan pendekatan ini.
"Mereka itu hanyalah para pria yang ingin senang, dan mereka ingin agar kamu merasa senang juga," kata Gwyneth.
Ia pun mengatakan kalau pria hanya ingin berhubungan intim dengan pelacur berusia lebih muda ini adalah mitos belaka.
Menurutnya, banyak PSK yang usianya tak lagi muda ini tetap punya pelanggan setia.
Kini setelah tak lagi jadi pelacur, Gwyneth pun lebih banyak mencurahkan waktunya untuk mengurusi isu-isu pemberdayaan perempuan.
Ia pun mengungkapkan kalau ingin para perempuan ini bisa mencapai impian dan tujuannya meski banyak kesulitan yang dihadapinya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,Tribunmedan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar