GridPop.ID - Belum lama sempat heboh kasus pelecehan yang dilakukan sopir taksi online pada penumpangnya.
Namun, kini sopir taksi online, GJ yang dituduh melakukan penganiayaan beserta pelecehan terhadap penumpangnya pun memberikan klarifikasi beserta kronologis kejadian yang sebenarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama NT menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang diterimanya dari sopir taksi online, pada Kamis (23/12/2021) dini hari.
Dilansir dari Kompas.com, menurut pengakuan NT, kejadian bermula ketika dia bersama saudara perempuannya menumpang taksi online dari sebuah acara pesta di kawasan Pantai Indah Kapuk, menuju kediamannya di Tambora, Jakarta Barat.
Dalam perjalanan, NT muntah ke arah luar jendela, yang mengakibatkan mobil bagian luar menjadi kotor.
NT lalu membayar ganti rugi kebersihan sebesar Rp 100.000, tetapi sopir menolak dan meminta ganti rugi Rp 300.000 hingga Rp 500.000.
Lantaran menolak permintaan sopir, cekcok terjadi. NT mengaku, si sopir sempat mengancam sembari melakukan kontak fisik dengan memegang tubuhnya.
"Saya dipegang, dipegang dagunya gitu. Terus saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kata NT, menceritakan pengalamannya.
NT yang merasa risih kemudin menepis tangan sopir. Namun, sopir membalas tepisan itu dengan menampar NT hingga perkelahian terjadi.
Akibatnya, NT dan saudaranya mengalami sejumlah luka ringan di wajah dan perut bagian kanan karena diduga ditendang pelaku.
"GJ tidak melakukan pelecehan seksual seperti maenyentuh payudara perempuan bernama Novi Tambrani (NT)," ujar lawyer itu dalam rilisnya ke Tribunnews.com dilansir Tribun Jakarta, Sabtu (25/12/2021).
Berikut rilis yang disampaikan Lawyer dari Famara Jabotebek kepada wartawan:
GJ tidak melakukan pelecehan seksual seperti menyentuh payudara perempuan bernama Novi Tambrani (NT).
GJ hanya menyentuh pipi NT, itu dilakukan karena NT lebih dulu memukul GJ.
Dari berita yang ditulis sejumlah media massa dan tulisan di IG NT, NT terlalu berlebihan.
Kronologi kejadiannya adalah Kamis, 23 Des 2021 pukul 01.45 NT bersama teman masuk pesananan ke aplikasi Grab GJ atas nama Julia.
GJ jemput Julia bersama NT dari sebuah Bar di PIK Jakarta Utara menuju Tambora, Jakarta Barat. Pesanan Grab atas nama Julia.
Begitu masuk mobil, sangat kelihatan NT berada dalam kondisi mabuk.
GJ juga mencium bau alcohol ketika mereka berbicara dalam mobil.
Keduanya duduk di bangku tengah. NT duduk pas di belakang sopir (GJ).
Dalam perjalanan, NT muntah. Ketika NT hendak muntah, Julia mengatakan bahwa kalau muntah jangan dalam mobil, kasihan mobil itu adalah mobil cari penumpang.
Mungkin karena itu, NT muntah membuka kaca mobil.
Ketika NT muntah GJ tetap melaju kendaraan. NT dan Julia tidak meminta GJ agar memberhentikan mobil.
Ketika selesai muntah, NT meminta GJ agar kalau kelihatan jual minuman di pinggir jalan, tolong berhenti agar dia membeli minuman.
Namun, GJ menawarkan minuman air mineral aqua yang disiapkannya di jok belakang mobil.
NT dan Julia mau, sehingga GJ memberhentikan mobil, mengambil dua botol aquo membuka pintu tengah mobil menyodorkan aqua.
Saat GJ membuka pintu mobil tengah itu, ia melihat kucuran muntahan di bagian dalam kanan mobil itu.
Kemudian ia masuk mobil, sambir setir, ia berkata,”Cici, mobil saya kena muntahan itu.
Mohon pengertiannya nanti. Pasalnya, saya harus cuci ini mobil, dan pagi-pagi buta begini belum ada tempat cuci mobil dan saya tidak bisa mencari penumpang”.
Permintaan itu, dijawab,”Iya oleh NT dan Julia”.
Begitu, sampai tujuan, NT dan Juli bayar ongkos perjalanan dengan aplikasi ovo.
NT menyodorkan uang cash Rp 50.000 untuk bersihkan muntahannya sambil mengeluarkan kata-kata,”dasar bangsat, anjing, babi lo bang”.
Julia duluan keluar dari mobil, kemudian NT.
Karena merasa rugi dicampur kesal dengan kata-kata kasar itu, GJ turun dari mobil, dan cegat NT dengan pegang tangan kirinya, sambil berkata.
”Lihat muntahanmu itu. Mana pengertiannya. Saya minta Rp 300.000".
Alasan minta Rp 300.000 untuk kompensasi karena GJ tidak cari penunpang lagi dengan kondisi ada kotoran muntahan begitu.
Karena tangannya dipegang, NT seperti berontak, dan memukul GJ pakai tangan kanan, mengenai kepala GJ bagian kiri. Postur tubuh NT tingggi besar, lebih tinggi dari GJ.
Karena dipukul seperti itu, GJ geregetan, pegang pipi NT.
Karena pipinya dipegang, NT menyerang memukul GJ.
GJ berusaha menghindar dengan jalan mundur, sambil membalas pukulan NT.
Saat membalas inilah, tangan kiri GJ mengenai pelipis kanan NT yang menyebabkan luka di pelipis kanan NT.
Selain itu, menghindar dengan cara mundur itu, DJ menentang lutut NT sehingga mengenai tangannya sehingga tangan NT terluka juga.
Saat seperti itu, warga datang melerai.
Saat melerai itu, Julia mendekati GJ menyodorkan uang cash Rp 50.000 sambil berkata,”Ini tambahannya dan ganti air aqua-mu”. GJ terima dan hendak masuk ke mobilnya.
Belum dia masuk mobil, tiba-tiba seorang pria mengaku adik NT berteriak,”Mana orang yang memukul kakak saya”.
Lelaki itu langsung menyerang DJ. DJ langsung piting kepala pria itu dengan lengan kanan.
Maka terjadinya gelut, dan keduanya jatuh ke jalan yang beraspal. Saat itu, GJ merasa ada yang meninjaknya sehingga kepala bagian kanan luka memar dan lengan kanan dan kiri serta lutut luka.
Tak lama bergelut, warga memisahkan mereka, selanjutnya GJ disuruh meninggalkan lokasi.
GJ selanjunya membuat laporan ke kantornya dan pulang ke rumahnya istirahat.
Semua badannya sakit. Baru tahu kalau kejadian itu, sudah viral di media social, Jumat, 24 Desember 2021 menjelang siang, dan itu pun karena ditelepon saudaranya di Karot, Manggarai.
Dari kronologi tersebut, kami menyimpulkan, pertama, DJ dan NT sebenarnya terjadi perkelahian, di mana keduanya menyebabkan luka-luka.
Kedua, NT berada dalam kondisi mabuk, ia memaki dengan melakukan kekeran verbal dan fisik kepada DJ.
Ketiga, DJ dikeroyok.
Keempat, oleh karena itu kami meminta Polsek Tamboro agar melihat masalah ini secara berimbang dan fair.
Keempat, kami meminta DJ tidak perlu ditahan.
Kelima, kami akan segera melapor balik NT atas kekerasan verbal, fisik dan pencemaran nama baik melalui media social terhadap DJ".
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar