Melansir dari Tribun Timur, penelitian ini melibatkan lelaki berusia 60 tahun yang berasal dari 140 negara penganut poligami.
Riset tersebut membuktikan bahwa usia rata-rata pria yang melakukan poligami lebih panjang 12 persen dibandingkan para pria yang tinggal di 49 negara yang terkenal menganut monogami.
Lummaa menjelaskan bahwa pria yang berpoligami masih memiliki kualitas alat reproduksi yang baik bahkan sampai berusia 80 tahun.
Hal inilah yang diperkirakan memperpanjang usia pria tersebut.
Pria poligami akan lebih panjang umur berkaitan dengan faktor sosial dan genetika.
Pria tersebut akan terus berjuang menghidupi anak-anak dan istrinya sehingga kemungkinan ia akan lebih baik dalam menjaga kesehatannya.
Peneliti juga mengatakan bahwa suami yang memiliki istri banyak, yang bisa mengurus dirinya lebih baik, tentu akan memiliki kesehatan yang lebih baik.
Mereka akan lebih bahagia karena memiliki banyak anak dan kehidupan seksnya sangat terjamin.
“Kebutuhan seksual yang terpenuhi akan membuat kesuburan tetap terjaga meski sudah berusia separuh baya.”
“Kesuburan tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi hormon dan mengatur metabolisme tubuh.”
“Kesuburuan berbanding lurus dengan kinerja hormon dan akan membuat pria semakin sehat,” jelas Lummaa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Medan,Tribun Timur |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar