GridPop.ID - Seorang remaja bernama Luthfi Erlangga Hafidz alias LEH (17) menjadi korban penganiayaan sekelompok orang di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Ia ditemukan tewas dalam kondisi terluka parah di kepala pada Minggu (6/2/2022) dini hari.
Dilansir dari Tribunnews.com, Peristiwa tragis itu bermula, saat korban LEH (17) sedang mencari kucing kesayangannya yang hilang pada Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 23.30 WIB menggunakan sepeda motor.
Sambil berkendara di malam hari, LEH berkeliling hingga keluar komplek perumahannya.
Matanya tajam memerhatikan jalan, berharap bisa menemukan kucingnya.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno .
Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling.
Ia yang kebingungan tak bisa berbuat banyak, Edy mengungkap, sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.
Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala LEH yang pada saat itu berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.
"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya.
Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, ia masih sempat terus berusaha menyelamatkan diri dengan sepeda motornya.
Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit, sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor.
Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa.
Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong.
"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.
Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya.
"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.
Ia lalu mengatakan, kejadian ini bukan aksi pembegalan.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022).
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, jasad LEH pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB.
Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan resserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.
Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya l LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron.
Sementara, dilansir dari Tribun Jakarta, Abdul Hafidz, orang tua korban mengatakan, sempat tersiar kabar anaknya keluar rumah pada dini hari sekira pukul 00.45 WIB untuk mencari kucing.
Informasi tersebut didapat dari petugas sekuriti yang sempat menanyakan keperluan korban saat hendak keluar komplek perumahan.
"Anak saya jam 11 jam 12 malam itu memang suka keluar rumah buat jajan beli susu, roti atau siomay, karena sebelum tidur mungkin ingin ngemil keluar rumah," kata Hafidz di kediamannya, Rabu (9/2/2022).
Hafidz pada malam kejadian berada di rumah, ia tidak mengetahui putra sulungnya keluar menggunakan sepeda motor seorang diri.
Ia tidak begitu meyakini anaknya keluar rumah sekedar mancari kucing, tetapi dia yakin Angga keluar rumah saat malam kejadian untuk menjemput takdirnya.
Ketua RW setempat bernama Rahmat Hidayat menghubungi, dari ujung sambungan telefon memerintahkan segera datang ke pos satpam.
"Saya disuruh ke pos satpam depan, langsung saya lompat dari tempat tidur ke depan saya lihat pintu dalam keadaan enggak kekunci," ucapnya.
Setibanya dari pos satpam, Hafidz masih berusaha tenang meski pikirannya mulai tak karuan.
Di lokasi tersebut sudah berdatangan pihak kepolisian, Hafidz langsung diinterogasi dan diyakinkan apakah ingin melihat jasad di dalam kantung jenazah tersebut.
Tanpa ragu, Hafidz langsung menjawab siap.
Dia bersama ketua RW setempat menyaksikan pembukaan kantong jenazah yang didalam merupakan jasad Angga.
Matanya tak kuasa menahan tangis saat pertama melihat kondisi putranya, bahkan Hafidz sempat tak percaya apakah yang dialaminya mimpi atau benar-benar kenyataan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar