GridPop.ID - Ikan menjadi salah satu lauk yang banyak digemari di Indonesia.
Pasalnya, ikan dipercaya memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari laman tribunpalu.com, menurut sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam American Journal Of Cardiology, mengonsumsi ikan secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan.
Hal ini dikarena asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan dapat menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi trigliserida, mengurangi pembekuan darah dan menurunkan tekanan darah.
Meski begitu, ada deretan ikan yang harus dihindari karena resikonya mengerikan jika masih ngeyel dikonsumsi.
Ya, ikan tersebut adalah ikan yang mengandung merkuri.
Dilansir dari laman kompas.com, dalam habitatnya ikan bisa menyerap merkuri dalam bentuk metilmerkuri di sedimen laut.
Tingkat merkuri diserap berbeda dari satu spesies ikan. Ada ikan bermerkuri tinggi dan rendah.
Mengutip Better Health, ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan cenderung mengandung merkuri tinggi, yaitu: Jenis, ukuran, lokasi, habitat, pola makan, umur.
Ikan yang cenderung mengandung merkuri tinggi biasanya bersifat predator (memakan ikan lain), berukuran besar, dan berada di puncak rantai makanan.
Ikan besar memiliki lebih banyak merkuri karena alasan sederhana, yaitu mereka biasanya memiliki umur panjang.
Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk membangun kadar merkuri yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.
Dikutip kompas.com dari Healthline, ikan predator yang lebih besar mungkin mengandung konsentrasi merkuri hingga 10 kali lebih tinggi dari pada ikan buruan mereka.
Berikut macam ikan ikan dan makanan laut bermerkuri tinggi yang perlu kita ketahui dan hindari (tingkat merkuri dalam ikan diukur sebagai bagian per sejuta (ppm)):
- Ikan todak: 0,995 ppm
- Hiu: 0,979 ppm
- Makarel raja: 0,730 ppm
- Tuna mata besar: 0,689 ppm
- Marlin: 0,485 ppm
- Tuna kalengan: 0,128 ppm
- Kod: 0,111 ppm
- Lobster Amerika: 0,107 ppm
Risiko makan ikan bermerkuri tinggi
Mengutip Verywell Fit, merkuri yang terkandung dalam ikan (metilmerkuri) beracun bagi sistem saraf pusat manusia, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Metilmerkuri yang terserap tubuh manusia bisa saja menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat secara permanen.
Tingkat kerusakan sistem saraf pusat yang terjadi tergantung pada seberapa banyak seseorang terpapar bahan kimia tersebut.
Otak bayi yang belum lahir dan bayi sangat rentan dengan kerusakan sistem saraf pusat permanen.
Oleh karena itu, wanita yang dalam program hamil disarankan mulai menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi.
Risiko dari keracunan metilmerkuri antara lain adalah:
- Cerebral palsy
- Kebutaan Tuli
- Gangguan fungsi mental
- Gangguan fungsi paru-paru
- Gangguan pertumbuhan
- Kepala kecil.
Tingkat merkuri secara bertahap dapat meningkat pada orang dewasa, di mana bersumber baik dari jenis metilmerkuri, anorganik, dan logam.
Kadar merkuri tinggi pada orang dewasa dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan otak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunPalu.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar