Dia akhirnya dipenjara, setelah keluar dia kembali memulai bisnis real estat namun gagal.
Pada Januari 2011, dia dilaporkan meninggal dunia, saat ditemukan kondisinya sangat tragis, pria 47 tahun itu meninggal karena serangan jantung.
Kondisinya tidak terurus dan tinggal di sebuah rumah kumuh sebagai seorang gelandangan, dia hanya memiliki satu kakak laki-laki.
Saat kematiannya, tidak ada satu orang pun yang mengucapkan belasungkawa, setelah masa ketenaran itu La Trieu Huy meninggal dalam kemiskinan tanpa ada orang di sisinya.
Tak hanya miliarder asal Hongkong, nasib serupa juga dialami oleh miliarder asal Australia ini.
Dikutip dari laman kompas.com, seorang pengusaha batubara bernama Nathan Tinkler dinyatakan secara resmi bangkrut hanya lima tahun setelah dia dinyatakan sebagai miliarder termuda Australia.
Pria berusia 40 tahun itu memulai kariernya di sektor pertambangan dengan menjadi seorang tukang listrik sebelum mendapatkan kekayaannya dari serangkaian transaksi batubara yang cerdik.
Pada 2011, dia menduduki peringkat pertama miliarder muda Australia dengan kekayaan mencapai 1,13 miliar dollar Australia atau hampir mencapai Rp 11 triliun.
Dengan uangnya itu, Nathan membeli dua klub olahraga, yaitu klub rugbi Newcastle Knight dan klub sepak bola Newcastle Jets.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar