GridPop.ID - Roda berputar nampaknya cocok untuk kehidupan yang dialami oleh miliarder ini.
Sempat menikmati kekayaan yang tiada tara, miliarder ini mendadak jatuh miskin.
Bahkan, akhir hayat miliarder ini pun sungguh tragis.
Sikutip dari laman Grid.ID, sosok miliarder asal Hongkong yang satu ini berakhir jadi gelandangan setelah foya-foya selama hidupnya.
Miliarder ini bernama La Trieu Huy yang lahir pada tahun 1964 silam dan kekayaannya mencapai 200 juta Yuan atau sekitar Rp 419 miliar dalam kurs tahun 2020 lalu.
Sayangnya nasib hidup Huy berakhir miris, ia jadi gelandangan dan kumuh saat meninggal dunia.
La Trieu Huy dikatakan sebagai seorang miliader yang berawal dari tangan kosong.
Awalnya dia mengembangkan bisnis real estat, pada saat itu real estat sangat menjanjikan di Hong Kong.
Namun, yang membuatnya menjadi miliader adalah, ketika usia 30 tahun dia beralih menjadi penjual obat tradisonal.
Berkat akuisisi Dong Phuong Hong Corporation, tahun 1999 aset La Trieu Huy meningkat tajam, setelah perusahaan internasional itu mengambil alih sahamnya.
Merasa bisnis real estat tidak cukup besar, Huy pindah ke pasar saham, dia memperdagangkan saham dan bertemu dengan milyader lainnya.
Berkat jembatan ini dia memperluas bisnisnya dan pada puncak karirnya dia berhasil mendapatkan kekayaan besar hingga 200 juta Yuan (Rp419 miliar).
Namun, kekayaannya itu justru membuatnya mulai main wanita.
Dengan kekayaannya, dia mempublikasikan kehidupan bohemiannya dengan orang-orang cantik.
Daftar pacarnya sangat banyak, sehingga sangat sulit dihitung, bahkan milyader muda itu mengklaim uangnya cukup untuk menghabiskan malam dengan wanita manapun.
Wanita paling terkenal yang pernah dekat dengannya adalah Ton Giai Quan, seorang Miss Singapore tahun 1994, yang mewakili Miss World Country.
Dia berkencan dengan Huy dan melakukan serangkaian foto intim seperti berciuman mesra.
Pada saat itu, kisahnya menjadi gosip panas di Asia, pasangan itu mengaku telah berpacaran selama 3 tahun, padahal saat itu Huy diketahui sudah menikah.
Tak hanya Tin Giai Yuan, sejumlah aktris Tiongkok juga pernah terlibat asmara dengan milyader ini.
Mereka dimanjakan dengan uang, dan pesta, dan segalanya yang berbau kemewahan.
Dia juga memiliki hobi merekam adegan mesranya dengan wanita-wanita tersebut, dan menyewa kapal pesiar untuk pesta dengan para wanita.
Padahal istri Huy, bernama Lan Yian, awalnya Huy bukanlah orang yang suka membuang uang, dia lebih banyak memberikan kasih sayang daripada uang.
Hingga akhirnya karir dan kekayaanya mulai runtuh akibat kebiasaan bejat yang dilakukannya.
Pada tahun 2000-an, ekonomi mengalami fluktuasi yang membuah harga saham Huy goyang, harganya terjun bebas dan banyak bisnis real estat hilang dari pasaran.
Huy sampai meminjam uang 300 juta Dollar HK, dan menjual semua asetnya tapi itu masih belum cukup.
Tahun 2000, La Trieu Huy mencoba bunuh diri, dengan melepaskan gas beracun di kapal pesiar pribadi, tapi berhasil digagalkan.
Saat itu dia diselamatkan, dan berjanji akan memulai kembali karirnya. Hingga tahun 2007, dia justru ketahuan mengonsumsi narkoba bersama tiga wanita.
Dia akhirnya dipenjara, setelah keluar dia kembali memulai bisnis real estat namun gagal.
Pada Januari 2011, dia dilaporkan meninggal dunia, saat ditemukan kondisinya sangat tragis, pria 47 tahun itu meninggal karena serangan jantung.
Kondisinya tidak terurus dan tinggal di sebuah rumah kumuh sebagai seorang gelandangan, dia hanya memiliki satu kakak laki-laki.
Saat kematiannya, tidak ada satu orang pun yang mengucapkan belasungkawa, setelah masa ketenaran itu La Trieu Huy meninggal dalam kemiskinan tanpa ada orang di sisinya.
Tak hanya miliarder asal Hongkong, nasib serupa juga dialami oleh miliarder asal Australia ini.
Dikutip dari laman kompas.com, seorang pengusaha batubara bernama Nathan Tinkler dinyatakan secara resmi bangkrut hanya lima tahun setelah dia dinyatakan sebagai miliarder termuda Australia.
Pria berusia 40 tahun itu memulai kariernya di sektor pertambangan dengan menjadi seorang tukang listrik sebelum mendapatkan kekayaannya dari serangkaian transaksi batubara yang cerdik.
Pada 2011, dia menduduki peringkat pertama miliarder muda Australia dengan kekayaan mencapai 1,13 miliar dollar Australia atau hampir mencapai Rp 11 triliun.
Dengan uangnya itu, Nathan membeli dua klub olahraga, yaitu klub rugbi Newcastle Knight dan klub sepak bola Newcastle Jets.
Namun, ketika harga batubara jatuh, Nathan, yang sejak 2012 tinggal di Singapura, mulai mengalami masalah keuangan.
Dia kemudian menjual klub Newcastle Knight, peternakan kuda pacu, dan "kerajaan" pacuan kudanya pada 2014.
Tahun lalu, dia juga menjual klub sepak bola Newcastle Jets.
Selanjutnya, Nathan diseret ke pengadilan oleh GE Commercial karena berutang sebesar 2,25 juta dollar AS terkait pembelian sebuah pesawat jet pribadi.
Pada 9 Februari lalu, pengadilan memutuskan untuk menyita tanah milik Nathan untuk menutup utangnya itu.
Perintah pengadilan itu akan dilaksanakan pekan ini setelah Nathan gagal dalam pengajuan bandingnya.
"Saya ingin meminta maaf kepada para kreditor dan keluarga saya," kata Nathan seperti dikutip harian Sydney Morning Herald.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar