Pejabat negara bagian Terengganu juga menyatakan bahwa mereka tidak akan melarang remaja di sana untuk menikah.
Hal tersebut memicu perdebatan di masyarakat yang berpikir bahwa ini sudah bukan masanya pernikahan dini.
Bagi sebagian orang, keputusan pemerintah itu mengingatkan mereka pada masa lalu dan merenungkan konsekuensi jika anak-anak diizinkan untuk menikah.
Namun, baru-baru ini setelah pemerintah Terengganu mengkonfirmasi bahwa remaja akan diizinkan untuk menikah, seorang dokter bernama Daya berbagi pengalaman masa lalunya.
Rupanya ia pernah menangani pasien berusia 11 tahun yang akan melahirkan.
Karena persalinannya akan menjadi rumit, dr Daya saudara perempuan pasiennya itu untuk menghubungi ibu mereka.
Dan mengejutkannya, wanita muda berusia 20-an itu ternyata adalah ibu pasien.
Sementara, suami dari anak berusia 11 tahun itu pun tidak terlihat.
Kala itu, dr Daya melakukan apa yang diperlukan sambil mempersiapkan yang terburuk.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar