Asih juga menjelaskan kekerasan seksual berhubungan dengan pemahaman seksualitas dan pendidikan seksual yang masih dianggap tabu.
"Padahal berbicara pendidikan seksual bukan bicara tentang esek-esek. Setiap manusia punya hasrat seksual, kita tak bisa menolakmya. Namun akan bermasalah jika melampiaskannya ke orang lain dan itu melanggar hak orang lain. Ya seperti ayah memperkosa anaknya," ungkap asih.
Hal lain yang menurut Asih sangat penting adalah terkadang masyarakat abai dengan kondisi sekitar.
"Ada banyak korban kekerasan seksual sebenarnya sudah memberi kode, tapi ada ancaman yang saya sebut relasi kuasa tadi. Ditambah masyarakat abai sehingga semakin banyak korban kekerasan seksual," kata asih.
Untuk mencegah kekerasan seksual terjadi, Asih mengatakan orangtua harus mengajarkan kepada anak untuk berani mengungkapkan perasaan saat tidak nyaman.
"Saya berharap kita semuar aware dengan tubuh, Berani speak up. Harus berani ngomong ketika kita nyaman. Please jangan diam," kata Asih.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar