GridPop.ID - Rasa cinta yang tidak terbalas bisa membuat seseorang menjadi buta arah hingga berbuat sesuatu yang merugikan.
Tak sedikit kasus pembunuhan terjadi di Indonesia dilatarbelakangi kisah asmara.
Entah karena cinta yang ditolak atau seseorang yang tidak terima hubungan asmaranya diakhiri oleh sang kekasih.
Seperti kasus yang terjadi pada 2019 lalu sempat menggemparkan publik.
Siapa yang masih mengingat Prada DP? Terdakwa kasus pembunuhan dan mutilasi sang kekasih sendiri, Fera Oktaria.
Kala itu, Prada DP nekat menghabisi nyawa sang kekasih dengan tangannya sendiri.
Diketahui kelakuan Prada DP terhadap Fera Oktaria selama membuat korban selalu menghindar.
Sayangnya, saat Fera Oktaria meminta hubungan diakhiri, Prada DP malah mengamuk lantaran tak terima bila korban mengakhiri hubungan mereka.
Prada DP memutuskan membunuh Fera Oktaria ketimbang dipacari orang lain.
Pihak kepolisian akhirnya mengungkap hasil autopsi gadis cantik kasir Indomaret yang diduga dimutilasi oleh pacarnya yang seorang oknum tentara.
Seperti diketahui, belum lama ini, warga Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa busana dan termutilasi di sebuah penginapan di wilayah itu.
Setelah diselidiki, mayat itu adalah Fera Oktaria (20), seorang kasir minimarket Indomaret yang berasal dari Kota Palembang
Dugaan sementara, pembunuhan dan mutilasi itu dilakukan oleh Prada DP, yang diduga adalah kekasih korban.
Untuk memperlancar penyelidikan, pihak kepolisian pun melakukan autopsi. Polisi memastikan tidak ada hubungan badan antara Vera Oktaria dan Prada Deri Pramana.
Polisi menengarai pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap Vera Oktaria bermula dari asmara.
Korban Vera Oktaria sudah bulat tekad tak lagi melanjutkan hubungan dengan Prada Deri Pramana.
Sementara di sisi lain, Prada Prada Deri Pramana enggan diputuskan Vera Oktaria. Dari permintaan itulah, diduga Deri Pramana merasa kesal karena akan diputuskan Vera Oktaria.
Dan pelaku langsung mengeksekusi korban di dalam kamar penginapan.
“Dari hasil autopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5).
Dia mengemukakan, amarah Deri Pramana memuncak karena Vera Oktaria meminta putus.
Deri Pramana kemudian merencanakan pembunuhan dan menjemput korban Vera Oktaria lalu membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.
“Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain,” ujarnya.
“Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala.”
Sebelumnya sempat muncul pemberitaan yang menyebut, Vera Oktariabersama dua pria di penginapan Sungai Lilin itu.
Informasi terbaru, Fera Oktaria hanya bersama Prada Deri Pramana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penemuan mayat perempuan tersebut berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan yakni Nurdin bin Arsan.
Arsan pada Kamis (9/5), sekitar pukul 13.00 WIB sedang membersihkan dengan menyapu lantai penginapan. Pada saat itu sesekali tercium aroma bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.
Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.
Karena dikira tidak terjadi apa-apa Nuridin langsung menghubungi orang tuanya untuk menanyakan keberadaan tamu tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci tersebut.
“Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin,” ujar Nurdin.
“Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru dibuka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut.”
Lanjutnya, tamu yang memesan kamar 06 tersebut terdata di buku tamu tanpa dilengkapi KTP atas nama Doni yang beralamatkan Karang Agung (P13).
Pada Rabu (9/5) sekitar pukul 09.00 WIB tamu laki-laki penghuni kamar 06 terlihat keluar sambil menelepon bertanya tentang masalah harga sewa speed.
“Pada sore harinya pukul 17.00 WIB terlihat oleh orangtua saya Murniati bahwa laki-laki tersebut kembali ke penginapan dengan membawa masuk kembali 1 unit koper lagi dari luar,” jelasnya.
“Setelah terlihat beberapa kali tersebut laki-laki penginap itu tidak kelihatan lagi pada Kamis.”
Pomdam II Sriwijaya memperluas area penyebaran foto Prada Deri Pramana, diduga pelaku pembunuhan terhadap Vera Oktaria ke seluruh jajaran Kodam II Sriwijaya.
“Dalam membantu pengungkapan kasus ini, Pomdam II/SWJ telah menyebarkan foto terduga pelaku di wilayah jajaran Kodam II/Swj mulai dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung hingga Bangka Belitung (Babel),” ujar Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, Senin (13/5/2019).
Kapendam juga menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, pihak Penyidik Pomdam II/Swj sudah menyiapkan administrasi.
Selain itu, dia juga menyiapkan segala sesuatunya untuk melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses penyelidikan.
Dia juga akan pengembangan kasus pembunuhan dengan berkoordinasi secara terus-menerus dengan pihak Polda Sumsel.
Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI AD berpangkat Prada berinisial DP terhadap Vera Oktaria saat ini dalam proses penyelidikan petugas Pomdam II/Swj.
“Terkait hal itu, petugas Pomdam II/Swj telah mengambil langkah-langkah antara lain dengan mendatangi pihak orang tua korban untuk dimintai keterangan,” katanya.
“Serta mencari keterangan dari pihak lain dan bukti-bukti yang berkaitan dengan peristiwa pembunuhan tersebut.”
Saat ini Prada DP, oknum anggota TNI AD yang diduga melakukan tindakan pembunuhan terhadap pacarnya Vera Oktaria sedang dalam pencarian Pomdam.
Yang bersangkutan adalah siswa Sustaif Rindam II/Swj Baturaja.
Baca Juga: Prada DP Mengaku Pernah Hamili Fera Oktaria dan Tak Menyukai Sherli Tapi Tetap Ikut Dengannya!
Foto Prada Deri Pramana disebar untuk membatasi ruang geraknya agar bisa segera ditangkap.
“Kodam II/Swj tidak akan melindungi atau mentolerir oknum yang seperti itu,” pungkas Kapendam.
Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada Deri Pramana sekaligus nomor telepon yang bisa dihubungi bagi yang melihat orang yang kini sedang dicari tersebut.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi menuturkan, untuk membatasi ruang gerak terduga oknum TNI DP Pomdam II/ Swj menyebarkan foto diduga pelaku dengan tujuan agar bisa segera ditangkap.
“Iya sudah disebar ke Koramil Koramil,” ujar Kapendam, Minggu (12/5/2019).
GridPop.ID (*)
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica S |
Komentar