Ia mengatakan bahwa masalahnya dimulai pada tahun 2004 ketika bisnis pengelolaan acaranya bangkrut dan menyisakan hutang Rp 5 miliar.
Masalah keuangan memburuk ketika bergabung dalam investasi dari temannya.
Ia dijanjikan cepat kaya namun malah justru sebaliknya.
Keadaan diperparah karena ia kehilangan pekerjaan sebagai resepsionis kala itu.
Ia merasa jatuh karena uang, sampai mencuri dan menggadaikan perhiasan ibunya.
Saudaranya marah dan mengambil kunci rumah Pamela.
Ia mencoba menemukan seseorang untuk berbagi kesengsaraan dengan mengunjungi kafe dengan fasilitas internet untuk menggunakan Internet Relay Chat (IRC).
Namun malah pria tersebut membuat komentar cabul dan usulan tidak senonoh padanya.
Berkat pengalaman ini, ia semakin yakin untuk menjadi pelacur.
Source | : | tribunbali,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar