Entah mengapa, mendadak FL rela curhat segala apa yang dialaminya kepada laki-laki yang baru dikenalnya. Dan si laki-laki menyatakan siap membantu asal mendapat imbalan tidur bareng.
Hati dan pikiran FL goyah. Lalu keduanya mampir di hotel hingga terjadilah perbuatan yang hanya layak dilakukan pasangan suami istri itu.
"Seharian itu saya menangis di kamar. Apalagi saat lihat anak saya, air mata terus menetes. Malu, marah, sedih dan hina semua bercampur menjadi satu," kenangnya dengan mimik sedih.
Segepok uang imbalan yang ia terima sudah diserahkan kepada saudaranya. Meski segepok, masih belum mampu menutupi utangnya hingga ia mencoba mencari laki-laki lain yang mau memberia dia uang dengan imbalan tidur bareng.
Hingga akhirnya dia bertemu seorang germo yang membuatnya bergelimang uang. Dalam tempo tiga bulan, utangnya lunas. Saudaranya curiga akan pekerjaannya, namun ia menjawab itu merupakan keuntungan dari bisnis MLM.
"Sempat curiga, mana bisa tiga bulan dapat uang Rp 18 juta. Saya sempat bingung mau jelaskan bagaimana. Tapi dengan berbohong, kakak sudah tidak peduli lagi. Mungkin karena perasaannya juga sudah lega tidak dituntut bayar utang lagi," katanya.
Setelah semua utang dilunasi, dan sudah merasa malu jika melanjutkan pekerjaan ini, ia pun memilih untuk berhenti.
FL mengungkapkan, tidak ingin terus menerus menafkahi buah hatinya dengan uang haram. Ia pun memilih untuk kembali bekerja sebagai karyawan toko.
"Biarlah itu menjadi masa lalu paling buruk dalam hidup saya. Meski perih, namun saya tetap harus menjalani kehidupan seperti itu demi anak saya. Dan semoga ini bisa menjadi pelajaran hidup bagi sebagian orang yang hidupnya bisa lebih beruntung," tandasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunbali,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar