GridPop.ID - Nasib pemulung ini berubah drastis usai menemukan barang termuan yang bukan seperti batu biasa.
Bagaimana tidak, ketika diselidiki ternyata benda itu adalah ambergris atau muntahan paus sperma.
Tak tanggung-tanggung, nilai ambergris per pon mencapai ratusan juta rupiah.
Padahal, ambergris yang ditemukan pemulung ini mencapai belasan kilo!
Seperti yang kita tahu rezeki memang sudah ada diatur Yang Maha Kuasa.
Namun, kita sebagai umatnya dianjurkan untuk tetap usaha dan tawakal.
Seperti pemulung asal Thailand bernama Surachit Songzhu.
Setelah bertahun-tahun mengais sampah, akhinya usaha Surachit membuahkan hasil.
Kini, ia menjadi milyader dadakan setelah menemukan muntahan paus sperma pada pertengahan 2019 lalu.
Dilansir dari Bastille Post, semuanya bermula saat Surachit tengah memunguti sampah di pinggiran pantai yang terletak di Provinsi Songkhla, Thailand.
Ketika dia dalam proses pencarian sampah, Sorachit secara nggak sengaja menemukan batuan besar berwarna abu-abu tersapu dari air laut.
Teksturnya yang aneh seperti lilin membuat Surachit curiga bahwa bongkahan itu bukanlah benda sembarangan, jadi ia memutuskan untuk membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, ia lalu memberi tahu teman-teman dan kerabatnya untuk melihat temuannya.
Ternyata benda berbentuk batu itu adalah ambergris yang nilainya sangat berharga.
Teman-temannya pun datang untuk memeriksa keaslian benda itu dengan menggunakan metode sederhana .
Yakni, membakar benda itu dengan korek api, apabila bau yang keluar menyegarkan dan harum, maka bisa dipastikan benda itu adalah ambergris.
Benar saja, ternyata bongkahan itu memang ambergris alias muntahan ikan paus yang setelah ditimbang beratnya 37 pon atau sekitar 16,7 kg.
Menurut kondisi pasar, ambergris yang baik dijual seharga 14.500 poundsterling per pon (Rp290 juta).
Jika benda temuannya itu dinilai sebagai produk yang bagus oleh para ahli, harga jualnya mencapai 536.500 pound (Rp 9 miliar).
Ambergris berasal dari usus atau sistem pencernaan paus sperma yang dikeluarkan melalui mulutnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar