"Jadi faktor genetika, cuma memang barangkali ada satu keadaan pola makan yang tidak sehat," tambahnya.
"(Sekarang) Saya sudah tidak bisa dan tidak boleh makan menu instan, mie instan. Kalo mau yang gurih-gurih bisa ayam kampung dibikin kaldu,
Kalo gurihnya, gurih instan nggak bisa lagi saya konsumsi. Karena secara perlahan tapi pasti itu pemicu sel-sel kanker," terang lelaki beristri 4 itu.
Kini Qomar lebih meluangkan waktunya untuk Sang Pencipta. Bahkan ada doa yang kerap dipanjatkan Qomar di malam hari.
“Ini momentum membangun keakraban kita dengan Tuhan. Sehingga Abah selalu katakan tengah malam, ‘Ya Allah aku senang hati menerima berkah dari-Mu ini,” ucap Nurul Qomar.
Sementara mengutip dari laman kompas.com, untuk meringankan biaya pengobatannya, Qomar ingin melelang lukisan karyanya.
"Saya rencananya untuk program enam bulan ini kan kemoterapi membutuhkan cukup biaya yang besar. Saya berencana melelang semua lukisan saya, yang saya miliki," kata Qomar saat ditemui wartawan di kawasan Senayan, baru-baru ini.
Tak hanya untuk pengobatan dirinya, Qomar juga berencana menyumbangkan sebagian hasil lelangnya untuk sebuah yayasan.
"Nanti sebagian besar lagi akan disumbangkan kepada para penderita yang sama, satu yayasan nanti kita akan serahkan," ucap Qomar.
Selama menderita kanker, Qomar mengaku sempat sulit BAB selama sebulan.
Qomar berharap bisa sehat kembali dan punya umur yang panjang.
GridPop.ID (*)
Source | : | GridPop.ID,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar