GridPop.ID - Seorang istri diceraikan suaminya meski baru 8 hari menggelar pernikahan.
Adapun penyebab perceraian yakni karena si suami mengidap
Obsessive-Compulsive Disoder (OCD).
Ya, si suami menuntut kerapihan dan kebersihan dari istrinya.
OCD sendiri adalah kondisi gangguan mental yang membuat pengidapnya tidak dapat mengendalikan pikiran dan berperilaku kompulsif.
Contohnya adalah menuntut peletakan barang yang harus sesuai dengan tempatnya, menjaga kebersihan diri dan barang di sekitarnya, hingga mengedepankan sterilitas makanan.
Suami dari perempuan yang ceritanya viral di Twitter itu pun menuntut sang istri untuk tetap menjaga kerapihan dan kebersihan.
Cerita lengkap tentang bagaimana perempuan ini hanya menikah selama 8 hari gara-gara sang suami OCD, dibuat sebuah thread Twitter oleh akun @EkaRufaedah.
Akun @EkaRufaedah menceritakan bagaimana dirinya diperlakukan oleh sang suami selama 8 hari pernikahannya.
Melansir dari thread viral akun Twitter tersebut via Tribun-Timur.com, Senin, (23/5/2022), berikut rangkuman cerita pernikahan 8 hari karena suami OCD.
Bertemu lewat proses taaruf
Thread Twitter yang dibuat oleh akun @EkaRufaedah diawali dengan kisah pertemuannya dengan suami.
Akun itu mengatakan bahwa ia menikah dengan seorang laki-laki yang bekerja sebagai dosen di kampus swasta Jakarta.
Laki-laki menceraikannya setelah 8 hari menikah gara-gara pakaiannya tak sengaja mengenai nasi yang hendak dimakan.
"Aku menikah dengan seorang Dosen bergelar doktor pada sebuah kampus swasta di Jakarta.
Kami menikah pada 06 maret 2022, Namun pada tanggal 14 maret dia menceraikan aku. Alasannya? Sangat sepele. Berawal dari pakaian ku tidak sengaja mengenai nasi yang akan dia makan," tulisnya.
Pertemuan sang perempuan dengan laki-laki yang dinikahinya itu berawal dari taaruf singkat yang kemudian dilanjutkan dengan proses lamaran dan akad nikah secara agama.
"Aku mengenalnya dengan cara Taaruf. Pada tanggal 26 februari sebuah CV taaruf masuk melalui email ku. Dan keesokan harinya pada tanggal 27 februari kami nadzor (bertemu)," ceritanya.
Dari pertemuan itu, orang tua dari pihak laki-laki meminta proses pernikahan dilangsungkan dengan cepat.
Akhirnya, lamaran dilakukan pada tanggal 6 Maret, akad nikah direncanakan tanggal 13 Maret, sedangkan resepsi tanggal 20 Maret.
Namun setelah lamaran, dari pihak laki-laki memintanya untuk tinggal di tempatnya sampai menjelang akad.
Karena khawatir seorang perempuan tinggal di tempat laki-laki padahal belum menikah, alhasil setelah lamaran dilangsungkan akad nikah secara agama yakni tanggal 6 Maret 2022.
Mengetahui bahwa suami OCD
Setelah tanggal 6 Maret 2022 diselenggarakan akad nikah secara agama, maka tanggal 7 Maret perempuan itu sudah diizinkan untuk tinggal bersama laki-laki yang jadi suaminya.
Baru tanggal 8 Maret, ia mengetahui bahwa sang suami memiliki kondisi OCD.
"Keesokan harinya di tanggal 8 aku mengetahui suatu hal, yakni ternyata suamiku ini OCD, dan bagiku ini bukanlah hal yang aneh. Dan tidak masalah untuk ku," sambungnya dalam thread Twitter yang sudah dihapus itu.
"Dan aku merasa biasa saja. Terlihat dari pola hidup dia yang harus serba steril, tidak boleh menyentuh barang sembarangan, dll," terangnya.
Akan tetapi, selain menemukan fakta bahwa suaminya mengidap OCD, perempuan ini juga tahu kalau laki-laki itu seseorang yang sangat temperamental dan tidak dapat mengatur emosi.
Itu diketahui saat sang suami yang sangat marah kala baju yang dikenakannya tanpa sengaja mengenai nasi yang hendak dimakan.
"Seketika itu dia marah, dia bilang nasinya udah gak bisa dimakan. Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi yang kena pakaian, maka aku pun ngambek," tutur akun @EkaRufaedah.
Suami perempuan itu pun menuntut dirinya untuk segera minta maaf. Alhasil, sang perempuan menuruti dan langsung meminta maaf padanya.
Tak berhenti sampai di situ, OCD yang diidap oleh sang suami juga membuat perempuan itu mengalami hal buruk lain.
"Saat proses mencuci beras dia menghampiri ku, "kamu udah cuci dulu pancinya?" "Sudah", jawabku. "Pas pancinya masih basah kamu langsung tuangin beras?" "Iya", jawabku. "Buang berasnya, kalo masak nasi tunggu pancinya kering, jangan kering di lap pakai tisu, harus kering sendiri"," ceritanya.
Kejadian beras itu membuat sang perempuan sakit hati. Terlebih kala itu disusul kejadian lain yang tak mengenakkan.
Suaminya marah gara-gara ia menggunakan bantal di paha untuk menahan nyeri menstruasi.
"Ketika di kamar, saat itu kondisi ku sedang kram perut karena PMS. Ku ambil bantal, ku simpan di paha lalu ku tekuk badanku. Dia menghampiri ku ke kamar. Dia melihat aku yang sedang menekuk tubuh dan menggunakan bantal di paha," tuturnya.
"Saat itu aku masih tidak paham maksudnya, "Itu bantal jangan disimpan di kaki, sengaja kamu ya!" Aku coba untuk menjelaskan kondisi ku yang sedang kram perut, namun emosinya dia semakin tidak terkendali," pungkasnya.
Momen itu membuat suaminya marah besar dan melayangkan talak 1. Tentu saja pemilik akun @EkaRufaedah sakit hati dan pedih sebab pernikahannya yang baru 8 hari terancam karam.
Namun tak hanya karena masalah OCD, laki-laki itu ternyata diketahui punya hubungan dengan mahasiswinya di kampus.
"Ku ketahui juga dari galeri HP miliknya, ada foto dia bersama perempuan lain yang ternyata itu adalah mahasiswanya. Foto berpelukan, foto cium pipi, dan foto lainnya," ungkapnya.
Akhir dari thread viral di Twitter itu adalah sang perempuan sudah resmi bercerai dari suaminya yang baru menikahinya secara agama hanya dalam 8 hari saja.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Cerita Perempuan yang Menikah Hanya 8 Hari, Diceraikan Gara-Gara Suami OCD
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar