GridPop.ID - Mengkonsumsi obat memang menjadi hal wajar ketika sakit.
Namun, mengkonsumsi obat secara sembarangan dan tanpa resep dokter justru akan memperburuk kesehatan tubuh lho.
Apalagi jika yang kamu minum 4 obat yang punya efek samping merusak ginjal ini.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi Onkologi Medik Prof. Zubairi Djoerban, dalam unggahan Instagramnya membahas dampak obat dan ginjal.
“Beberapa macam obat, itu kalau diminum tanpa resep dokter apalagi untuk jangka panjang, bisa berbahaya untuk ginjal,” ujarnya dikutip dari Instagram @profesorzubairi, Selasa (7/6/2022), via GridHealth.ID.
Dokter yang juga menjabat ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengatakan, bahwa efek tersebut bisa terjadi karena obat apapun.
“Jadi prinsipnya, kalau minum obat jangka panjang, itu harus dengan resep dokter,” pungkas Zubairi.
Berikut ini adalah beberapa macam obat-obatan yang bisa merusak ginjal, jika dikonsumsi sembarangan.
1. Obat pereda nyeri
Ginjal bisa rusak jika terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen dan aspirin. Obat ini tidak seharusnya dikonsumsi setiap hari, tanpa saran dokter.
Di Amerika Serikat, banyak orang yang mengalami kerusakan ginjal akibat menggunakan obat pereda nyeri secara rutin dalam waktu yang panjang.
2. Antibiotik
Antibiotik juga dapat berbahaya bagi ginjal, jika diminum dengan cara yang salah. Orang yang memiliki penyakit ginjal, hanya bisa minum antibiotik dalam jumlah kecil dibandingkan dengan ginjal yang sehat.
Orang yang alergi terhadap antibiotik, juga mungkin mengalami reaksi yang bisa merugikan ginjlanya.
Jika minum antibiotik, pastikan mengonsumsinya sesuai dengan apa yang sudah diresepkan oleh dokter.
3. Antivirus
Melansir Med Shadow, antivirus seperti asiklovir yang digunakan untuk herpes, cacar air, dan herpes zoster dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan ginjal.
Selain itu, minum obat ini sembarangan bisa menghasilkan kristal yang tidak larut. Peradangan yang terjadi di beberapa bagian ginjal, bisa terjadi akibat reaksi alergi.
4. Diuretik
Obat dengan bentuk pil air seperti hydrochlorothiazide dan furosemide, yang digunakan untuk obat tekanan darah tinggi atau hipertensi, bisa menyebabkan dehidrasi.
Jika dikonsumsi tidak sesuai saran dokter dan sembarangan, maka dapat merusak ginjal dan berujung dengan pembengkakan serta peradangan.
Apabila terjadi, gejala yang dirasakan yakni jarang buang air kecil, pembengkakan di kaki karena retensi cairan, lelah, mual, bingung, sesak napas, dan nyeri di dada.
Ciri-ciri sakit ginjal
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kompas.com, berikut ciri-ciri sakit ginjal stadium awal.
Urine keruh atau berbusa
Fungsi utama ginjal yakni memproduksi urine. Tak pelak, salah satu gejala penyakit ginjal yakni perubahan pada urine yang berbeda dari biasanya.
Jika ginjal bermasalah, urine cenderung keruh, berbusa, atau penderita jadi sering kencing.
Badan gampang lelah
Ginjal normal bakal menghasilkan hormon erythropoietin. Fungsinya untuk memberikan sinyal pada tubuh agar memproduksi sel darah merah.
Saat ginjal bermasalah, produksi hormon ini berkurang dan sel darah merah jadi lebih sedikit.
Imbasnya, tubuh penderita bisa mengalami anemia dengan gejala utama badan jadi lemas atau gampang lelah, padahal tidak banyak beraktivitas.
Wajah atau kaki bengkak
Penderita penyakit ginjal stadium awal biasanya juga merasakan wajah atau kakinya sering bengkak.
Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan sisa cairan dan limbah dari tubuh, zat tersebut bakal menumpuk di sejumlah bagian tubuh. Akibatnya, wajah, kaki, atau bagian tubuh lain rawan membengkak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHEALTH |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar