"Tapi kita bisa saksikan, di Cimaung ini tempat Eril dikuburkan, begitu antusias kita doakan semuanya bahwa Eril sungguh soleh," tuturnya.
Tak hanya itu, Mak Ci juga menuturkan, dia merasa kebesaran Allah saat Eril ditemukan karena telah mengabulkan doanya.
"Itu yang saya ingin sampaikan, bahwa doa saya, akhirnya cucu saya bisa ditemukan," tuturnya.
Sambil tak kuasa menahan tangis, Mak Ci menyebut, kain kafan yang digunakan oleh jenazah Eril merupakan titipan darinya.
Sebelum Ridwan Kamil bertolak ke Swiss untuk kedua kalinya, dia menitipkan kain kafan untuk dipakaikan ke jenazah Eril.
"Sebelumnya saya telah menitipkan kain kafan ke anak saya Ridwan Kamil pada saya dia berangkat ke Swiss, untuk mengkafani Eril. Mohon doakan Eril agar khusnul khatimah," ungkapnya.
Selain mendoakan kepergian sang cucu, Mak Ci juga meminta masyarakat agar mendoakan putranya agar bisa tegar menghadapi cobaan tersebut.
"Dan saya minta doa (untuk) anak saya Mochamad Ridwan Kamil agar dilapangkan dadanya dan dijadikan pemimpin yang adil. Tentunya bukan hanya adil menurut manusia yang sering tidak puas, ya Allah semoga tujuan anak hamba hanya beribadah kepada-Mu," pungkasnya.
Sosok ibunda Ridwan Kamil yang sabar dan sederhana ini rupanya menjadi cerminan kehidupannya sehari-hari.
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar