Jack mengaku mengalami awal yang tak mudah. Ia adalah pria yang pada dasarnya cemburuan dan harus melihat sang istri melayani pria lain.
"Jiwa saya meronta, tapi ini satu satunya jalan. Pernah saya sudah tak tahan dan hampir saja pria di dalam kamar itu saya hantam," kata dia.
Tapi lama kelamaan ia terbiasa. Dia sudah tau cara meredam gejolak batinnya.
"Jika dada sesak saya merokok saja sambil katakan itu hanya tubuhnya saja. Hatinya tidak. Toh ini adalah untuk kami juga, " kata dia.
Namun dirinya menyebut prostitusi keluarga ini cuma sementara.
"Ini cuma sementara, jika sudah dapat modal kami akan keluar dari kubangan dosa ini dan buka usaha," katanya.
"Saya ingin jualan nasi kuning," kata dia.
Penelusuran tribunmanado, banyak yang lebih parah dari Jack.
Mereka memaksa istri, bahkan melakukan kekerasan, kemudian uangnya dipakai foya-foya.
Source | : | Kompas.com,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar