GridPop.ID - Prostitusi rupanya menjadi hal wajar di kota ini.
Bahkan, prostitusi menjadi mata pencarian keluarga di kota ini.
Banyak suami yang rela menjadi germo hingga memperbiolehkan istrinya berhubungan intim dengan pria lain demi mendapatkan uang.
Ada yang mengakui jika hal itu dilakukan karena desakan ekonomi dan sebenarnya tak rela jika istrinya melayani pria hidung belang.
Mengutip Tribun Mando, praktik prostitusi di Kota Manado ternyata sudah jadi mata pencarian keluarga.
Dalam arti bukan hanya perempuan yang bersolo karier. Tapi atas restu suami.
Bahkan suami menjadi germo.
Fakta memiriskan ini didapati tribun manado.co.id dalam penelusuran di dunia malam Manado.
Tribunmanado.co.id berjumpa dengan Jack - bukan nama sebenarnya - di salah satu penginapan di wilayah Dendengan.
Jack, pria bertubuh tinggi kurus, tengah asyik mengisap sebatang rokok di atas sepeda motornya yang parkir di halaman penginapan.
Sesekali ia mengambil ponsel dan mengutak atiknya. Wajahnya terlihat agak kesal.
Ponsel dimasukkan di saku dan rokok dikeluarkan, sesudah itu ia tenang kembali bersamaan dengan kumpulan asap yang menguap ke udara.
Dengan metode penyamaran berpura pura jadi klien prostitusi, tribunmanado.co.id berhasil mengulik keterangan dari Jack.
Ia tengah menanti sang istri yang sementara main dengan pria lain dalam penginapan.
"Saya yang antar jemput," kata dia. Jack menuturkan, sang istri kerap mencari mangsa lewat online. Dia jadi "manajernya".
"Saya yang tentukan main dimana dan lainnya," kata dia.
Ia mengaku sudah menjalani prostitusi keluarga itu sejak tahun lalu. Dimulai saat covid-19.
"Kala itu saya di pecat dari kerja dan istri saya katakan coba main mi chat saja, saya sanggupi asalkan saya yang atur," katanya.
Jack mengaku mengalami awal yang tak mudah. Ia adalah pria yang pada dasarnya cemburuan dan harus melihat sang istri melayani pria lain.
"Jiwa saya meronta, tapi ini satu satunya jalan. Pernah saya sudah tak tahan dan hampir saja pria di dalam kamar itu saya hantam," kata dia.
Tapi lama kelamaan ia terbiasa. Dia sudah tau cara meredam gejolak batinnya.
"Jika dada sesak saya merokok saja sambil katakan itu hanya tubuhnya saja. Hatinya tidak. Toh ini adalah untuk kami juga, " kata dia.
Namun dirinya menyebut prostitusi keluarga ini cuma sementara.
"Ini cuma sementara, jika sudah dapat modal kami akan keluar dari kubangan dosa ini dan buka usaha," katanya.
"Saya ingin jualan nasi kuning," kata dia.
Penelusuran tribunmanado, banyak yang lebih parah dari Jack.
Mereka memaksa istri, bahkan melakukan kekerasan, kemudian uangnya dipakai foya-foya.
Benarkah PSK merupakan Profesi Tertua di Dunia?
Bicara tentang prostitusi, kerap kali tercetus komentar bahwa pekerja seks komersial (PSK) adalah profesi tertua dalam kebudayaan manusia.
Benarkah demikian? Lalu, apakah ada pula prostitusi dalam "peradaban" hewan?
Dilansir oleh kompas.com dalam artikel yang ditulis Forrest Nickman di Slate.com, 6 Maret 2012, berdasarkan keterangan antropolog University of Chicago, Don Kullick, menerangkan bahwa prostitusi memang sudah ada sejak awal peradaban manusia, tetapi belum bisa dipastikan apakah PSK merupakan profesi tertua.
Salah satu bukti bahwa prostitusi sudah ada ribuan tahun lalu adalah naskah Alkitab. Disebutkan, tentara Israel dahulu punya banyak istri dan selir. Raja Solomon dikenal punya 700 istri dan 3.000 selir.
Pada masa Romawi Kuno, orang sudah bisa membeli seks dengan koin. Meski demikian, prostitusi jalanan seperti di Jalan Gajah Mada Jakarta atau di Gang Dolly dan Jarak baru dikenal pada masa Ratu Victoria di Inggris.
Saat itu, prostitusi dituduh sebagai biang epidemi penyakit menular seksual. Frasa "PSK profesi tertua" sendiri muncul pada akhir tahun 1800-an.
Sayangnya, frasa yang kerap diucapkan saat ini tersebut muncul dari kesalahan mengutip, bukan didasarkan atas riset ilmiah atau bukti sejarah. Tahun 1888, Rudyard Kipling menulis artikel soal prostitusi.
Artikel tersebut dimulai dengan kalimat, "Lalun adalah anggota dari profesi paling tua di dunia." Tahun 1900-an, seiring adanya perdebatan untuk membasmi prostitusi, kalangan medis mulai menggunakan frasa yang intinya bermakna PSK merupakan profesi tertua.
Kalangan yang kurang setuju dengan penghapusan PSK mengatakan bahwa percuma membasminya karena merupakan profesi tertua.
"Percuma mengubah kebiasaan manusia," demikian sering dikatakan.
Pada awal abad tersebut pula, muncul beragam buku dengan judul yang menegaskan bahwa PSK merupakan profesi tertua, misalnya buku William Josephus Robinson berujul The Oldest Profession in the World: Prostitution yang terbit tahun 1929 dan The Story of the World's Oldest Profession karangan Joseph McCabe yang terbit tahun 1932.
Fakta yang sudah dibuktikan secara ilmiah adalah bahwa prostitusi pun dikenal di dunia hewan.
Simpanse betina di Ivory Coast, berdasarkan penelitian, terbukti bisa menukar seks untuk mendapatkan daging.
Sementara itu, penelitian Fiona Hunter dari Cambridge University menunjukkan bahwa penguin betina di Antartika juga kerap melayani kebutuhan seks pejantan lain yang bukan pasangannya untuk mendapatkan batu dan kerikil untuk membuat "rumah".
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar