Cara Penularan Cacar Monyet
Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Oleh karena itu, transmisi atau penularan pun dapat terjadi antar hewan, hewan ke manusia, atau sesama manusia.
1. Transmisi dari hewan ke manusia
- Kontak langsung dengan darah hewan, seperti monyet, tikus, atau tupai
- Cairan tubuh
- Lesi kulit atau lesi mukosa dari hewan yang terinfeksi
- Daging hewan liar yang terinfeksi (bush meat) juga dapat menjadi rute penularan penyakit.
"Dari hewan ke manusia tetap ada kontak langsung dengan hewan yang ada cacar monyetnya. Termasuk daging hewan tersebut yang tidak dimasak secara matang, maka menjadi sumber penularan dari hewan ke manusia," papar Syahril.
2. Transmisi dari manusia ke manusia
- Kontak langsung melalui darah, cairan tubuh, dan lesi kulit atau mukosa
- Saluran napas, berupa kontak erat dalam waktu lama
- Inokulasi melalui mikrolesi pada kulit seperti gigitan atau goresan
- Penularan ibu ke bayi melalui plasenta.
Dapat sembuh sendiri
Cacar monyet atau monkeypox merupakan self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri.
Menurut Syahril, cacar monyet dengan sendirinya akan sembuh setelah masa inkubasi selesai.
"Setelah 2-4 minggu, setelah masa inkubasi selesai, penyakit ini akan sembuh sendiri. Jadi, tidak terlalu berat," kata Syahril.
Sejak beberapa negara melaporkan temuan kasus cacar monyet pada 13 Mei 2022, hanya sekitar 10 persen yang dirawat di rumah sakit.
Sampai saat ini, belum ada laporan kematian akibat kasus cacar monyet di negara-negara terkonfirmasi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kalteng |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar